UJI KUAT TEKAN MORTAR YANG MENGGUNAKANFLY ASH DARI BEBERAPA LIMBAH PABRIK BATUBARA DAN PLTU DI JAWA TIMUR SABAGAI BAHAN SUBSTITUSI PC

ABSTRAK Octaduanasari, Bella Nadia. 2018. Uji Kuat Tekan Mortar Yang Menggunakan Fly ash Dari Beberapa Limbah Pabrik Batubara Dan PLTU Di Jawa Timur Sabagai Bahan Substitusi PC, Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Ir. H. Sudomo, M.MT (II) Drs. Wahyo Hendarto Yoh, M.T Kata kunci : mortar, flyash, kuat tekan. Mortar merupakan campuran yang digunakan dalam pekerjaan bangunan non structural. Semen digunakan sebagai bahan ikat utama dalam pembuatan mortar. Pada proporsi tertentu nilai kuat tekan mortar justru menunjukkan penurunan kuat tekan. Salah satu cara memperbaiki kekuatan tekan mortar adalah dengan mensubstitusikan suatu bahan ke dalam semen, yaitu abu terbang (fly ash) Dalam penelitian ini digunakan abu terbang (fly ash) sebagai bahan substitusi semen pada mortar. Fly ash dapat digunakan sebagai bahan campuran substitusi semen karena memiliki keunggulan daya lekat yang kuat. Akan tetapi sifat kimia, fisis, dan mekanis dari abu batu bara tergantung dari tipe batu bara, dan asalnya. Maka dari itu Penelitian skripsi ini bertujuan untuk menganalis perbedaan sifat kimia fly ash dari tiap limbah pabrik batubara di Jawa Timur, sekaligus untuk meninjau lebih dalam mengenai hasil uji kuat tekan mortar yang menggunakan campuran fly ash dari tiap beberapa pabrik limbah batubara di Jawa Timur. Metodologi penelitian menggunakan metode eksperimental di laboratorium. Benda uji yang digunakan untuk pemeriksaan kuat tekan adalah kubus 5cm x 5cm x 5cm dengan proporsi campuran 1Pc:2,75Ps. Dari proporsi campuran ini masing-masing benda uji disubstitusikanabu terbang (fly ash) sebanyak 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%. sebagai pengganti semen, dan asal flyash digunakan dari PLTU Paiton, Wilmar, Tjiwi Kimia, Petrokimia Gresik, dan PT. MSE. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur perawatan mortar 28 hari. Pada pengujian XRF flyash terhadap kelima sampel yang dilakukan pada laboratorium kimia Universitas Negeri Malang dapat diketahui nilai pozzolan (SiO2 + Al2O3 + Fe2O3) dari fly ash paiton; petrokimia; wilmar; MSE; Tjiwi kimia secara berturut-turut sebesar 87.42%; 75.18%; 68.80%; 66.33%; 67%. Sedangkan pada pengujian kuat tekan didapatkan hasil dimana semakin tinggi presentase campuran fly ash maka semakin tinggi pula hasil kuat tekannya. Hal tersebut bisa dilihat dari data penelitian kuat tekan dengan variasi campuran fly ash 0%, 5%, 10%, 15%, 20% secara berturut-turut sebagai berikut, kuat tekan paiton 56.5 kN, 67 kN, 68 kN, 70.5 kN, 74,83 Kn; kuat tekan wilmar 56.5 kN 40.33 kN, 44.5 kN, 47.83 kN, 48 kN, 45.17 kN; kuat tekan MSE 56.5 kN, 40.83 kN, 47.83 kN, 54.5 kN, 55 kN, 49.54 kN; kuat tekan Tjiwi Kimia 56.5 kN, 48.17 kN, 50.33 kN, 52.83 kN, 55.33 kN, 51.66 kN; kuat tekan petrokimia 56.5 kN, 66.17 kN, 66.67 kN, 68.83 kN, 69.5 kN, 67.8 kN. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kuat tekan optimum terdapat pada campuran 20% pada tiap fly ash dari tjiwi kimia; PT.MSE; PLTU Paiton; wilmar; dan Petrokimia Gresik berturut-turut adalah 55.33 kN; 55 kN; 74.83 kN; 48 kN; 69.5 kN. Dan kuat tekan yang memiliki hasil diatas kuat tekan kontrol yanitu sebesar 56.5 kN adalah mortar campuran flyash 20% dari PLTU Paiton dan Petrokimia gresik. Sedangkan berdasarkan hasil pengujian XRF, fly ash yang memiliki kuat tekan tertinggi adalah fly ash yang termasuk kedalam kelas F yaitu fly ash paiton dan fly ash petrokimia gresi