Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Times Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajara Siswa pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Kelas X di SMK Negri 1 Singosari.

ABSTRAK Sulastri. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Times Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajara Siswa pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Kelas X di SMK Negri 1 Singosari. Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negri Malang. Pembimbing: (1) Drs. Made Wena, M.Pd.,M.T. (II) Dr. H. Tri Kuncoro, S.T.,M.Pd. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar untuk mengetahui peningkatan hasil belajar , Penelitian ini bertujuan untuk mengelahui (1) bagaimana keterlaksanaan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan hasil belajar siswa Konstruksi Bangunan siswa kelas X TGB SMK Negeri 1 Singosari, (2) Bgaimana peningkatan aktivitas siswa kelas X TGB SMK Negeri 1 Singosari melalui penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan (3) bagaimana peningkatan hasil belajar Konstruksi Bangunan kelas X TGB SMK Negeri 1 Singosari melalui penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, yang terdiri dari rencana awal, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Singosari. Data penelitian ini adalah keterlaksanaan pembelajaran, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar tes dan lembar observasi untuk mengukur keterlaksanaan pembelajaran, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar yang terdiri atas aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar Konstruksi Bangunan siswa mengalami peningkatan.hal tersebut ditunjukan dengan nilai rata-rata kelas yaitu pada saat keterlaksanaan pembelajaran meningkat menjadi 84,66% pada siklus I kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 95,23% .selain itu dari data observasi diperoleh sebelum diberikan tindakan siswa terlihat kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan pembelajaran lebih didominasi oleh guru. Setelah diberikan tindakan siswa terlihat aktif baik pada saat kegiatan tanya jawab maupun pada saat kegiatan kelompok