Evaluasi Sistem Drainase Kampus Universitas Negeri Malang

ABSTRAK Mahmud, Ali. 2017. Evaluasi Sistem Drainase Kampus Universitas Negeri Malang. Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Ir. Nugroho Suryoputro, M.T., (II) Ir. Titi Rahayuningsih, M.Si. Kata kunci: Air, Drainase, Hujan, Debit, Kapasitas Infiltrasi. Keberadaan drainase di kampus UM merupakan sebuah kebutuhan sarana fisik yang harus terpenuhi. Drainase dapat mengendalikan sejumlah besar air hujan yang turun di UM dan mengurai genangan-genangan air yang sering mengganggu kenyamanan seluruh kegiatan di kampus UM. Kondisi saluran drainase di kampus UM banyak yang tidak memenuhi syarat akibat kesalahan perencanaan dalam pembangunan. Banyaknya permasalahan saluran drainase tersebut, maka diperlukan adanya evaluasi sistem drainase kampus UM. Tujuan Penelitian ini adalah (1) Mencari besaran maksimum debit aliran air yang terjadi di kampus Universitas Negeri Malang. (2) Mencari faktor penyebab kurang berfungsi secara maksimal saluran drainase di kampus Universitas Negeri Malang. (3) Menentukan bentuk alternatif konstruksi bangunan air sebagai solusi mengurangi kelebihan air dan membantu kinerja drainase dalam mengalirkan air.Intensitas hujan dihitung menggunakan metode Mononobe. Debit aliran dihitung menggunakan metode Rasional. dimensi drainase diukur langsung di lapangan. Pengukuran kecepatan aliran dihitung menggunakan metode Manning. Hasil yang diperoleh Q2 = 1.46 m3/detik, Q5 = 1.80 m3/detik, Q10 = 2.72 m3/detik dan Q20 = 3.26 m3/detik. Penyebab kurang berfungsinya saluran drainase kampus UM dikarenakan penampang drainase yang kecil menyebabkan beberapa saluran drainase kampus UM tidak mampu mengalirkan debit aliran air hujan. Alternativ saluran pembuang air adalah sumur resapan dan biopori. Sumur resapan direncanakan dalam dua bentuk lingkaran dan persegi dengan ukuran kedalaman 2 m dan lebar 1 m. Dibutuhkan sumur resapan dengan penampang lingkaran sebanyak 47 buah dam sumur resapan berbentuk persegi sebanyak 19 buah. Biopori dibutuhkan sebanyak 49372 buah dengan jarak antar biopori sejauh 3 m.