Pengembangan Drainase Perumahan Sunan Kalijaga Dengan Biopori

ABSTRAK Cahyono , Heru Setiyo. 2017 . Pengembangan Drainase Perumahan Sunan Kalijaga Dengan Biopori . Skripsi, Program Studi S1 Teknik Sipil , FAkultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing : (I ) Dr s . Pribadi , S.T., M.T . , (II) Drs. Eko Suwarno, M. Pd. Kata Kunci : drainase , kapasitas , debit , permeabilitas , biopori Drainase adalah bangunan air yang dimanfaatkan untuk mengalirkan air, baik yang berasal dari air hujan, rembesan, maupun kelebihan air di suatu kawasan tertentu sehingga tidak terjadi genangan atau banjir . Pembangunan drainase haruslah direncanakan secara efektif dan ekonomis sehingga dapat menampung debit banjir rencana dan jagaan debit serta biaya pembuatan drainase tidak boros dan menghabiskan terlalu banyak dana. Penelitian ini bertujuan u ntuk mengetahui kondisi eksisting drainase dan besar debit limpasan air hujan Perumahan Sunan Kalijaga Kota Malang yang kemudian dievaluasi dengan perhitungan debit banjir rencana drainase. Pada drainase yang memiliki kapasitas lebih kecil daripada debit b anjir rencana, maka dilakukan pengembangan menggunakan biopori . Data - data yang digunakan dalam perencanaan biopori meliputi data kondisi dan jenis tanah serta ketinggian muka air tanah di lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus de ngan meng analisa permasalahan yang terjadi dengan melakukan pengamatan lapangan menggunakan metode deskriptif, yaitu menjela s kan kondisi ob j ektif (sebenarnya) pada objek yang menjadi bahan studi. Objek yang menjadi bahan penelitian adalah penegembangan sis tem biopori untuk menanggulangi genangan air hujan pada sistem drainase Perumahan Sunan Kalijaga Kota Malang dengan data hujan diperoleh dari Stasiun Huja n Blimbing selama 10 tahun (2004 - 2014 ) . D e skripsi d a ta h a sil analisa diperoleh s istem drainase Perumahan Sunan Kalijaga terdiri dari drainase sekunder S.1; S.2; S.3; dan S.4; serta drianase primer P.1. Bentuk eksisting drainase sekunder adalah persegi dengan dimensi B = 0,2 m dan h = 0,2 m serta untuk drainase primer memiliki dimensi B = 0,4 m dan h = 0,3 m. Semua drainase dibuat dengan menggunakan beton . Analisa perbandingan debit banjir rencana dengan kapasitas saluran pada drainase S.1 ; S.3; S.4; dan P.1 tidak memenuhi dengan selisih debit sebesar 0,27 m 3 /dtk ; 0,48 m 3 /dtk ; 0,21 m 3 /dtk ; dan 0,08 m 3 /dtk. Pengujian permeabilitas dilakukan dengan dengan mengambil sampel tanah pada lokasi penelitian dan diuji di dalam laboratorium menggunakan met ode falling head sehingga diperoleh hasil nilai k pada semua sampel adalah S.1 = 0,0001; S.3 = 0,0001 ; S.4 = 0,0001 ; dan P.1 = 0,0001. Pengembangan drainase yang dilakukan adalah mengguanakan sistem Lubang Resapan Biopori (LRB) yang dipasang pada pinggir saluran dengan ukuran diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm . Jumlah lubang pada masing - masing drainase adalah S. 1 = 52 ; S.3 = 92 ; S.4 = 40 ; dan P.1 = 18 sehingga dengan pembuatan LRB tersebut mampu meresapkan genangan air hujan yang tidak dapat dialirkan oleh sistem drainase