PERSEPSI SISWA SMPN TERHADAP SMK KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN BERDASARKAN TEMPAT TINGGAL DI KABUPATEN BOJONEGORO

ABSTRAK Nurfitriono, A. 2013. Persepsi Siswa SMPN terhadap SMK Kelompok Teknologi dan Industri Bidang Keahlian Teknik Bangunan Berdasarkan Tempat Tinggal di Kabupaten Bojonegoro. Skripsi. Prodi S1 Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing I: Drs. H. Isnandar, M.T., Pembimbing II: Drs. Mujiyono, M.Pd. Kata kunci: persepsi siswa, tempat tinggal SMK Kelompok Teknologi dan Industri Bidang Keahlian Teknik Bangunan Untuk menyediakan tenaga terampil yang merupakan kebutuhan industri, telah banyak lembaga – lembaga formal yang bertugas untuk mencetak tenaga terampil dan siap pakai tersebut, diantaranya adalah SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan. Persepsi siswa yang salah tentang SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan menganggap bahwa lulusan dari SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan akan menjadi pekerja kasar. Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengungkapkan bagaimana persepsi siswa SMPN terhadap SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan berdasarkan letak tempat tinggal siswa SMPN, yang dibedakan menjadi pusat kota, pinggir kota, atau pedesaan di Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMPN di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2012/2013 di 48 sekolah sebanyak 9.840 siswa. Sedangkan sampel penelitian adalah 180 siswa SMPN kelas IX, jumlah ini didapat dari 6 sekolah SMP Negeri dari hasil random dikalikan dengan jumlah sampel yang akan diambil. Instrumen yang digunakan yaitu angket. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan statistik menggunakan Anova satu jalur. Temuan dalam penelitian ini adalah persepsi siswa SMPN pusat kota terhadap SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan adalah cukup, begitu pula dengan siswa pinggir kota, yang berarti bahwa persepsi mereka terhadap SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan tidak begitu baik namun juga tidak begitu jelek. Sedangkan, siswa yang tinggal di pedesaan mempunyai persepsi yang sangat baik terhadap SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan. Maka dari itu terdapat perbedaan persepsi siswa SMPN berdasarkan letak tempat tinggal siswa. Dari hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat diajukan. Bagi kepala sekolah dan guru SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan, diharapkan mereka mampu memberikan penjelasan atau sosialisasi kepada lingkungan sekitar tentang keunggulan SMK agar keberadaan SMK khusunya Bidang Keahlian Teknik Bangunan tidak dipandang negatif sebagai pencetak tenaga kasar seperti kuli atau tukang. Bagi guru SMP, hendaknya mereka juga memberikan penjelasan maupun dukungan kepada para siswa mereka yang berminat untuk melanjutkan pendidikan mereka ke SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan mengambil sampel yang lebih banyak yaitu lebih dari satu kelas dari tiap-tiap sekolah yang dijadikan sampel sehingga hasil penelitian akan memberikan gambaran yang lebih luas tentang persepsi siswa SMP terhadap SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan