Integrasi Algoritma Divide and Conquer dengan Force Directed Graph untuk Memvisualisasikan Monitoring Jaringan Pengamatan Cuaca Antariksa

Sebuah masalah dapat diselesaikan dengan beragam tipe algoritma. Contohnya dalam masalah penggambaran graf, terdapat beberapa algoritma untuk menyelesaikannya. Setiap algoritma memiliki kompleksitas yang berbeda. Kompleksitas algoritma berpengaruh terhadap waktu pemrosesan, dan kebutuhan ruang memori pada komputer. Algoritma dapat dikatakan optimal apabila pada saat pemrosesan memiliki waktu yang minimal dan membutuhkan sedikit memori. Penggambaran graf pada komputer memerlukan informasi tata letak simpul dan garis. Membutuhkan suatu algoritma untuk menentukan tata letak simpul dan garis tersebut. Salah satu metode untuk menghitung tata letak (x,y) simpul dan garis menggunakan algoritma Force Directed Graph (FDG). Algoritma FDG membutuhkan minimal 400 iterasi, dan setiap iterasi menghitung O(|E|) attractive force, dan O(|V2|) repulsive force. Untuk memperbaiki kompleksitas perhitungan FDG, ditambahkan algoritma Divide and Conquer (DNC). Hasilnya algoritma yang menggunakan DNC terlihat dari waktu pemrosesannya lebih optimal dengan rata-rata 1:4. Algoritma tersebut akan diimplementasikan ke dalam monitoring jaringan Pussainsa Bandung. Monitoring jaringan tersebut disajikan dalam bentuk visual (graf).Hal.58-6