Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh untuk mendukung program pengelolaan danau

Danau adalah merupakan tempat akumulasi air yang luas yang dikelilingi oleh daratan. Walaupun ada beberapa danau yang merupakani danau air asin, tetapi sebagian besar danau di dunia merupakan danau air tawar, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air. Dalam skala dunia, danau teal; menjadi perhatian global karena 90% air tawar di permukaan tersimpan di danau dan waduk. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh,Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH), ekosistem Daerah Tangkapan Air (DTA) dan danau di wilayah Indonesia menyimpan kekayaan yang sangat besar mencapai 25% jumlah plasma nutfah dunia dan mensuplai 72% air permukaan di wilayah Indonesia. Danau berfungsi sebagai penyedia air baku bagi masyarakat, irigasi pertanian, pembangtit listrik tenaga air, budidaya perikanan dan -juga sebagai lokasi pariwisata. - Dewasa ini banyak wilayah DTA dan danau di Indonesia telah mengalami degradasi (penurunan kualitas) yang diakibatkan oleh pertambahan penduduk, konversi lahan hutan, polusi dan erosi. KonArsi/pembukaan lahan yang tidak mengg. unakan prinsip kelestarian lingkungan dapat mengakibatkan banyalhal negatif, tidak hanya dalam tahap pembukaannya tetapi juga pada tahapitraliggunaan dan pengelolaannyi'. Pembukaan lahan secara besar-besaran menyebabkan terkonversinya lahan hutan menjadi penggunaan lahan lainnya (seperti: sawah dan permukiman), yang mengakibatkan semakin tingginya aliran permukaan dan berkurangnya daerah resapan air (Gambar 1). Selanjutnya, keterlambatan penanaman pada lahan yang telah dibuka akan menimbulkan erosi tanah pada saat musim hujan, terutama pada daerah dengan kelerengan yang curam. Tingginya erosi pada wilayah DTA mengakibatkan keruhnya wilayah perairan, yang pada gilirannya mengakibatkan gangguan terhadap kehidupan perairan sungai dan danau. Degradasi yang terjadi pada danau mengakibatkan terjadinya pendangkalan dan penyempitan danau, peningkatan sebaran eceng gondok, penurunan volume air dan penurunan kualitas air. Hal ini akan berdampak kepada penurunan produktifitas perikanan, penurunan produksi listrik dan terganggunya aktifitas pariwijsata. Gambar 2 memperlihatkan Danau Limboto yang mengalami penyempitan luas wilayah perairan yang terbuka, pertumbuhan eceng gondok yang sangat tinggi, sehirrgga mengganggu aktifitas nelayan setempat. Degradasi danau pada akhirnya mengaktaskanigningkatan ancaman bahaya bencana dan penurunan pendapatan masyarakat, khususnya para nelayan di sekitar danau.Hal.95-104 : ilus. ; 23c