URGENSI PENGATURAN LISENSI KONTEN TERBUKA HAK CIPTA DALAM UNDANG-UNDANG HAK CIPTA

Muhammad Ridwan, Afifah Kusumadara, S.H., LLM., SJD., Diah Pawestri Maharani, S.H., M.H. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya muhammadridwan_42@yahoo.com ABSTRAK Lisensi konten terbuka Hak Cipta merupakan suatu sarana izin yang dapat digunakan oleh pemegang Hak Cipta untuk memberikan pernyataan bahwa konten ciptaannya bisa digunakan ulang seacara bebas oleh pihak lain. Lisensi konten terbuka merupakan fasilitas untuk mempermudah pemberian izin dari pemegang Hak Cipta yang selama ini dianggap rumit dan mahal. Penggunaan ulang lisensi konten terbuka telah marak dilakukan di Indonesia dan kegiatan ini tentunya dapat mengurangi pelanggaran Hak Cipta, karena itu perlu adanya peraturan yang spesifik mengatur mengenai lisensi konten terbuka, karena secara spesifik lisensi konten terbuka berbeda dengan lisensi dasar Hak Cipta dan tidak dapat mengikuti ketentuan yang ada. Penelitian hukum ini membahas tentang kekuatan hukum serta urgensi dari pengaturan lisensi konten terbuka Hak Cipta di Indonesia. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian hukum normatif ini menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan komparatif. Berdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan: 1) Kekuatan hukum lisensi konten terbuka di Indonesia adalah mengikat dan berlaku terhadap pihak-pihak yang mengikatkan diri dalam perjanjian, tetapi tidak mempunyai akibat hukum terhadap pihak ketiga karena tidak dicatatkan, dan 2) Urgensi dari pengaturan lisensi konten terbuka dikarenakan di Negara Amerika tidak membebani lisensi dengan kewajiban pencatatan serta telah ada yurisprudensi yang melindungi hak pemegang Hak Cipta yang kontennya sudah dilisensikan dengan lisensi konten terbuka. Sedangkan, di Negara India Undang-Undang Hak Ciptanya memberikan ruang untuk lisensi konten terbuka sehingga dapat diadaptasikan pada negaranya. Kata Kunci: Urgensi Pengaturan, Lisensi Konten Terbuka, Undang-Undang Hak Cipta. Â ABSTRACT Free content license of copyright is understood as a permit that can be used by copyright holder to issue a statement that the content can be used repeatedly and for free by other parties. The license of free content is intended to give easier access to permit from copyright holder, and such a permit has been so far deemed costly and complicated. The principle of this free content license is based on a simple principle that does not require any specific royalty. This is specifically different from the basic license of copyright it cannot follow the existing regulation of license registration. This legal research discusses the legal consequences and the relevance of the provision of license registration to free content license. This research was conducted based on statute approach. It can be learned from the research result that 1) the agreement of free content license in Indonesia is binding and it applies for all parties bound to the agreement, but this agreement is not binding for the third party since it is unregistered, and 2) the provision of the license registration is found irrelevant to free content license since free content license is used worldwide and, thus, it is not in line with the rule in which Indonesian has to be used in the license of copyrights. This irrelevance is also obvious in the provision concerning elements that must not be included in the license agreement. Free content license in terms of shapes, characters, and names, cannot abide by the existing provisions. The provisions regarding copyright license registration are charged with payment, and they are not relevant to free content license that is committed to license use without royalty. Keywords: juridical review, free content license, Law concerning Copyright