PENYELESAIAN SENGKETA ADMINISTRASI NEGARA SETELAH TERJADINYA PERLUASAN MAKNA KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA (Studi di Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya)

Ananda Frida Erlita, Dr. Istislam, S.H., M.Hum., Lutfi Effendi, S.H., M.Hum Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya anandaerlita14@yahoo.com ABSTRAK Keputusan Tata Usaha Negara merupakan salah satu faktor penting dalam Peradilan Tata Usaha Negara, makna dari Keputusan Tata Usaha Negara telah diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, namun dengan dikeluarkannya UU Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, pengertian Keputusan Tata Usaha Negara mengalami perubahan makna. Penelitian ini memiliki rumusan masalah tentang bagaimana proses penyelesaian administrasi negara setelah dilakukannya perluasan makna konsep Keputusan Tata Usaha Negara, dan apa saja kendala teknis dalam proses penyelesaian sengketa administrasi negara di Pengadilan Tata Usaha Negara wilayah Kota Surabaya. Metode yang digunakan adalah metode penelitian empiris, penelitian dilakukan dengan proses wawancara. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, diperoleh kesimpulan bahwa proses penyelesaian sengketa administrasi negara di PTUN setelah adanya perluasan makna Keputusan Tata Usaha Negara adalah tidak ada perubahan dalam proses penyelesaiannya, yang berbeda hanya makna dari KTUN yang menjadi lebih luas artinya. Kendala teknis yang dialami dalam penyelesaian sengketa administrasi negara di PTUN Kota Surabaya adalah banyaknya gugatan yang tidak bisa dieksekusi, ketidak patuhan tergugat dalam melaksanakan putusan, dan objek gugatan tidak jelas. Kata kunci: Penyelesaian sengketa, perluasan makna, Keputusan Tata Usaha Negara ABSTRACT The Decision made by State Administrative Court is one of essential factors in the court, and the definition of the Decision is regulated in Act Number 5 of 1986 concerning State Administrative Court. However, there is extended scope of definition after the issuance of Act Number 30 of 2014 concerning Government Administration. This research is aimed to study the process taking place in the settlement of state administration, following the extended scope of concept in State Administrative Court and some challenges faced in the state administrative dispute settlement process in State Administrative Court in Surabaya. This research employed empirical method whose data was obtained from interviews. The result concludes that there is no change in terms of the settlement process in State Administrative Court despite the extended scope of concept definition of state administration, while the change in meaning is only found in the definition of provisions of state administration which are wider. The challenge is that a number of lawsuits cannot be processed further in the dispute settlement. Moreover, defendants sometimes do not abide by the Decision and some objects of lawsuits are unclear. Keywords: dispute settlement, extended scope of definition, decision of state administratio