Mekanisme Pencairan Dan Penyaluran Dana Zakat Pada Baitu Mal Aceh

Berdasarkan letak lokasi Baitul Mal Aceh yang terletak di kawasan Komplek Keistimewaan Aceh, (BMA) merupakan badan pengelola zakat.. Selama penulis melakukan kerja praktik penulis ditempatkan pada bagian sosialisasi dan pengembangangan. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan kaum dhu’afa Baitul Mal Aceh berfungsi sebagai sarana untuk memudahkan dan memperlancar aktivitas perekonomian yang sesuai dengan ajaran islam dan berlandaskan prinsip syariah. mempunyai enam kegiatan usaha, yaitu: Pertama Mengurus dan mengelola zakat, waqaf dan harta agama lainnya. Kedua Melakukan pengumpulan, penyaluran, dan pendayagunaan zakat. Ketiga Melakukan sosialisasi zakat. Keempat Menjadi wali terhadap anak yang tidak mempunyai lagi wali nasab, wali pengawas terhadap wali nasab, dan wali pengampu terhadap orang dewasa yang tidak cakap melalukan perbuatan hukum. Kelima Menjadi pengelola terhadap harta yang tidak diketahui pemilik atau ahli warisnya berdasarkan putusan Mahkamah Syariah, dan Keenam Membuat perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi umat berdasarkan prinsip saling menguntungkan. Baitul Mal Aceh menyalurkan dananya kepada 8 asnaf yaitu fakir, miskin, muallaf, ibnu sabil, amil, gharim, fisabilillah serta hamba sahaya. Agar dana yang diberikan kepada asnaf dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dengan tujuan memberdayakan sumber daya manusia yang dapat menghasilkan barang yang produktif agar setiap manusia dapat memenuhi kebutuhanya masing-masing. Adapun peranan Baitul Mal Aceh dalam mensejahterakan kaum dhu’afa yaitu dengan cara menjalankan program-program yaitu: Pertama Program zakat produktif. Kedua Program bantuan fakir uzur. Ketiga Program beasiswa. Keempat Program pembinaan daerah rawan aqidah. Kelima Program rumah fakir miskin