Pengaruh Perceraian terhadap Pendidikan Agama Anak di Kecamatan Kuta Baro

Pendidikan sangat penting bagi anak diberikan oleh orang tua terutama pendidikan agama agar terbentuk pribadi yang Islami. Di desa Cot Beut, Seupeu dan Bueng bakjok Kecamatan Kuta Baro masih terdapat orang-orang yang bercerai, sehingga anak menjadi kurang diperhatian dalam pendidikan agama, anak menjadi suka membuat keributan dan nakal, hal ini menunjukkan perceraian suami-istri sangat memberikan pengaruh buruk terhadap pendidikan agama anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh perceraian terhadap pendidikan agama anak di Kecamatan Kuta Baro dan faktor-faktor penyebab terjadinya perceraian dalam keluarga. Adapun Rumusan masalah yang ingin penulis teliti adalah pengaruh perceraian terhadap pendidikan agama anak di kecamatan KutaBaro, dan faktor-faktor terjadinya perceraian dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analisis. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini adalah 17 orang yang bercerai yaitu, 7 0rang pada desa Cot Beut, 4 orang pada desa Seupeu, dan 6 orang pada desa Bueng bakjok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceraian suami –istri sangat berpengaruh terhadap pendidikan agama anak, karena anak yang orang tuanya bercerai akan terbengkalai pendidikannya terutama pendidikan agama dan anak malas belajar agama, nakal, nilai agamanya buruk, usil terhadap kawannya, tidak fokus untuk belajar agama, hal ini akibat dari orang tua sibuk dengan sengketa perceraian yang tiada kunjung padam. Perceraian juga terjadi karena beberapa faktor yaitu, KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), kurang ekonomi, perselingkuhan, dan suami yang merantau tidak pulang-pulang