Efektivitas Penerapan Modul Stoikiometri Berdasarkan Konsep Sukar dan Kesalahan Konsep pada Pemahaman dan Persepsi Peserta Didik Kelas X MIA SMAN 1 Malang

ABSTRAK Sutinah. 2015. Efektivitas Penerapan Modul Stoikiometri Berdasarkan Konsep Sukar dan Kesalahan Konsep pada Pemahaman dan Persepsi Peserta Didik Kelas X MIA SMAN1 Malang. Skripsi, Jurusan Kimia, FMIPA UniversitasNegeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Fariati, M.Sc, (2) Oktavia Sulistina, S.Pd., M.Pd. Kata kunci: modul stoikiometri, konsep sukar, kesalahan konsep, pemahaman, persepsi Konsep dasar stoikiometri meliputi massa atom relatif, massa molekul relative atau massa rumus relatif, konsep mol, dan tetapan Avogadro. Konsep tersebut sangat penting untuk dipahami sebelum mempelajari perhitungan kimia. Atom, molekul, dan ion yang tidak kasat mata menyebabkan konsep stoikiometri bersifat abstrak, sehingga peserta didik mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Observasi di SMAN 1 Malang menunjukkan bahwa terdapat 173 peserta didik yang belum tuntas pada materi stoikiometri. Ketuntasan belajar peserta didik dapat dicapai dengan cara pembelajaran remedial. Salah satu bentuk pembelajaran remedial yaitu dengan menggunakan metode dan media yang berbeda. Penelitian merupakan tahap lanjutan dari penelitian dan pengembangan modul stoikiometri berdasarkan konsep sukar dan kesalahan konsep. Hasil validasi isi modul menunjukkan kriteria sangat valid oleh validator seorangdosen (84%) dan tiga orang guru (rerata 94%). Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran, ketuntasan belajar, pemahaman konsep, dan persepsi peserta didik, serta mengetahui efektivitas modul yang dibandingkan dengan latihan soal. Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain grup control pretes dan postes. Sampel penelitian sebanyak 138 peserta didik yang belum tuntas. Sampel dibagi menjadi dua kelas, yaitu eksperimen (bantuan modul) dan kontrol (bantuan latihan soal). Instrumen perlakuan yang digunakan adalah RPP, modul stoikiometri berdasarkan konsep sukar dan kesalahan konsep, dan latihan soal. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah dua set soal tes diagnostik hasil penelitian sebelumnya yang memiliki validitas sebesar 87,5% dan89,6% serta realibitas sejumlah 0,567 dan 0,641, angket persepsi peserta didik, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Teknik analisis data menggunakan deskriptif dan uji-t. Hasil penelitian menyatakan peserta didik yang belum tuntas dan dibelajarkan dengan bantuan modul dan latihan soal pada keterlaksanaan pembelajaran berturut-turut sebesar 92,98% dan 93,65% dengan kriteria baik, ketuntasan belajar mencapai 49,27% dan31,88%, penurunan konsep sukar sebanyak 16,94% dan 14,38%, serta penurunan kesalahan konsep sejumlah 10,0% dan 4,6%. Hasil uji-t pihak kanan menyatakan bahwa modul stoikiometri berdasarkan konsep sukar dan kesalahan konsep lebih efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep stoikiometri peserta didik yang belum tuntas dibandingkan latihan soal (thitung(2,923) >ttabel(1,995)). Persepsi peserta didik terhadap isi modul (85,74%) dan pembelajaran menggunakan modul (77,29%) sangat positif. Hambatan yang dialami peserta didik antara lain keterbatasan waktu pembelajaran (59,4%) dan kesulitan pemahaman kalimat yang digunakan dalam modul (28,2%). Peserta didik menyarankan agar modul dapat dijadikan sarana belajar mandiri di rumah (55,2%) dan kalimat lebih sederhana (27,1%). Berdasarkan persepsi peserta didik tentang kesulitan memahami kalimat, maka perlu upaya membudayakan peserta didik membaca bahan ajar dengan tuntas dan memahami konsep stoikiometri secara utuh