Pengembangan Modul Komposisi Kimia Berdasarkan Konsep Sukar dan Kesalahan Konsep

ABSTRAK Supraba, Dewi. 2015. Pengembangan Modul Komposisi Kimia Berdasarkan Konsep Sukar dan Kesalahan Konsep. Skripsi, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Fariati, M.Sc, (II) OktaviaSulistina, S.Pd.,M.Pd. Kata kunci: modul, konsepsukar, kesalahankonsep, komposisikimia. Komposisi kimia merupakan salah satu konsep dasar kimia. Kurangnya pemahaman peserta didik terhadap konsep tersebut dapat mengakibatkan kesulitan dalam memahami materi selanjutnya. Di samping itu, pemahaman konsep yang salah juga dapat menimbulkan konsep sukar yang berpeluang mengakibatkan kesalahan konsep. Konsep sukar dan kesalahan konsep pada materi komposisi kimia disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah bahan ajar yang kurang tepat sehingga menyulitkan peserta didik memahami konsep. Oleh karena itu, perlu suatu alternative pemecahan, salah satunya dengan mengembangkan modul komposisi kimia berdasarkan konsep sukar dan kesalahan konsep. Tujuan pengembangan adalah (1) menghasilkan modul komposisi kimia dan (2) mengetahui kelayakan modul dengan menggunakan data hasil validasi isi dan uji keterbacaan. Pengembangan modul menggunakan model 4D oleh Thiagarajan,dkk. Model 4D terdiri dari empat tahapan, yaitu merencanakan (define), merancang (design), mengembangkan (develop), dan menyebarluaskan (disseminate), namun pengembangan hanya dilakukan hingga tahap ketiga, yaitu tahap pengembangan (develop). Modul hasil pengembangan diuji dengan validasi isi dan uji keterbacaan.Validasi isi dilakukan oleh seorang dosen kimia FMIPA UM, dua orang guru kimia SMA.Uji keterbacaan dilaksanakan pada 15 peserta didik kelas XI dan 15 peserta didik kelas XII SMAN 3 Malang.Instrumen pengumpulan data terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah daftar checklist dengan menggunakan skala Likert sedangkan bagian kedua merupakan lembar komentar, kritik dan saran. Data yang diperoleh terdiri dari data kuantitatif berupa skor penilaian angket dan nilai hasil pengerjaan modul dan data kualitatif yaitu komentar dan saran. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif untuk komentar dan saran, teknik analisis kuantitatif untuk data validasi isi dan uji keterbacaan, serta teknik rata–rata nilai uji diri. Produk hasil pengembangan berupa modul tentang komposisi kimia. Kriteria hasil validasi isi baik dari dua orang guru kimia SMA (rerata 89,1%) maupun dosen kimia UM (90,6%) sangat valid. Subjek uji keterbacaan tiap kelas dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok peserta didik dengan tingkat kognitif tinggi, sedang dan rendah. Persentase kelayakan dari hasil uji keterbacaan kelas XI menunjukkan kriteria valid baik di tingkat kognitif tinggi (82,86%), sedang (81,07%), maupun rendah (80,71%). Peserta didik kelas XII menghasilkan persentase sebesar 83,21%, 82,86%, dan 81,43% berturut–turut di tingkat kognitif tinggi, sedang dan rendah, sehingga ketiganya menunjukkan kriteria valid. Hasil pengerjaan modul diperoleh nilai 87,82 (sangat mudah dipahami); 82,29 (sangat mudah dipahami); 73,76 (mudah dipahami) untuk kelas XI dan 98,06 (sangat mudah dipahami); 96,47 (sangat muda