Isolasi, Karakterisasi, Uji Aktivitas Antioksidan dan Sunscreen Senyawa Fraksi Kloroform dari Biji Pepaya (Carica papaya Linn)

ABSTRAK Rofatillah, Ila. 2015. Isolasi, Karakterisasi, Uji Aktivitas Antioksidan dan Sunscreen Senyawa Fraksi Kloroform dari Biji Pepaya (Carica papaya Linn), Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Siti Marfu’ah, M.S., (II) Dr. H. Sutrisno, M.Si. Kata kunci: biji pepaya, fraksi kloroform, antioksidan, sunscreen. Pepaya (Carica papaya Linn) tersedia dalam jumlah sangat banyak dan ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Sebagian masyarakat memanfaatkan pepaya pada buahnya saja sedangkan bijinya dibuang, padahal biji pepaya dapat dimanfaatkan sebagai obat, misalnya obat cacing gelang, gangguan pencernaan, diare, dan penyakit kulit. Penelitian mengenai isolasi senyawa pada biji pepaya sampai pada skala murni dan uji bioaktivitasnya seperti antioksidan dan sunscreen masih belum dilakukan sehingga diperlukan kajian lebih lanjut terhadap komponen spesifik biji pepaya yang berpotensi sebagai antioksidan dan sunscreen. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengisolasi salah satu senyawa dari ekstrak metanol biji pepaya, (2) mengkarakterisasi sifat fisik dan sifat kimia salah satu senyawa hasil isolasi dari fraksi kloroform biji pepaya, dan (3) menentukan aktivitas antioksidan dan sunscreen salah satu senyawa hasil isolasi dari fraksi kloroform biji pepaya.Penelitian yang dilakukan terdiri dari 5 tahap, yaitu (1) ekstraksi biji papaya dengan pelarut metanol, (2) isolasi senyawa hasil ekstraksi secara kromatografi kolom, (3) karakterisasi senyawa hasil isolasi yang meliputi wujud, warna, penentuan titik lebur, uji kelarutan, uji ketidakjenuhan, penentuan putaran optik, uji golongan senyawa bahan alam, identifikasi secara spektrofotometri UV-Vis dan IR, (4) uji aktivitas antioksidan dengan DPPH, dan (5) uji aktivitas sunscreen. Hasil penelitian ini adalah (1) senyawa hasil isolasi berupa zat padat berwarna kuning dengan titik lebur 33-35 oC, larut dalam kloroform dan etil asetat, sedikit larut dalam n-heksana dan metanol, tidak larut dalam air, dan tidak bersifat optik aktif, (2) mempunyai λmax 296 nm (a 3,75 mL.cm-1.mg-1) dan λmaks 222 nm (a 0,3 mL.cm-1.mg-1), (3) mempunyai gugus C-H aromatik, gugus C=O keton, gugus aromatik C=C, C=N, dan diduga zat ini tergolong ke dalam alkaloid, (4) senyawa hasil isolasi tidak berpotensi sebagai antioksidan (KP50 1561,48 mg.L-1), dan (5) tidak berpotensi sebagai sunscreen (SPF 0,0105)