Menggali Pemahaman Siswa Tentang Sifat Koligatif Larutan Di Salah Satu SMA Kabupaten Nganjuk Menggunakan Pendekatan Fenomenografi

ABSTRAK Rachman, Alfa Anita. 2014. Menggali Pemahaman Siswa Tentang Sifat Koligatif Larutan Pada Salah Satu SMA di Kabupaten Nganjuk Menggunakan Pendekatan Fenomenografi. Skripsi. Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing : (I) Dra. Sri Rahayu, M.Ed, Ph.D., (II) Drs. Prayitno, M.Pd. Kata Kunci : pemahaman konsep siswa, miskonsepsi, sifat koligatif larutan, pendekatan fenomenografi Berdasarkan salah satu tujuan matapelajaran kimia pada kurikulum KTSP dan kompetensi inti ke-3 pada kurikulum 2013 menunjukkan pentingnya pemahaman konsep dalam mempelajari kimia. Dalam memahami konsep kimia diperlukan kemampuan memahami konsep kimia yang secara umum bersifat abstrak dan berjenjang serta representasi kimia yang meliputi tingkat makroskopik, simbolik, dan submikroskopik. Materi sifat koligatif larutan erat kaitannya dengan fenomena sehari-hari. Pemahaman siswa dalam mempersepsi, memaknai atau memahami suatu fenomena disekitarnya tidak selalu sama antara satu siswa dengan siswa lain. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berbagai pemahaman siswa terhadap fenomena terkait sifat koligatif larutan dan miskonsepsi yang dialami siswa pada materi sifat koligatif larutan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenografi. Peneliti adalah instrumen utama dalam penelitian ini. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara semiterstruktur. Sumber data yang digunakan adalah 16 siswa di salah satu SMA Kabupaten Nganjuk. Tahap analisis data dilakukan dengan mentranskip hasil rekaman terlebih dahulu, kemudian hasilnya diidentifikasi, dianalisis, dan dikategorikan pemahaman siswa berdasarkan kemiripannya dengan kategori deskripsi. Validasi hasil penelitian dilakukan dengan 3 tahap, yakni pemeriksaan kesesuaian hasil transkip dengan rekaman oleh teman sejawat, co-judging, dan check-recheck.Validasi hasil pengkategorian pemahaman siswa pada 5 fenomena titik didih dan titik beku dihasilkan 17,50% pengkategorian yang tidak konsisten pada tahap co-judging dan 5,00% yang tidak konsisten pada tahap check re-check. Validasi pengkategorian pemahaman siswa pada fenomena pendinginan cairan es puter dihasilkan 100,00% konsisten pada tahap co-judging dan check re-check. Penelitian ini menghasilkan 6 kategori deskripsi untuk 5 fenomena tentang titik didih dan titik beku larutan, yakni kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan dipengaruhi oleh : (1) jumlah partikel, gaya antarmolekul, dan energi kinetik (11,25%), (2) jumlah partikel dan gaya antarmolekul (21,25%), (3) jumlah partikel (33,75%), (4) zat terlarut menghalangi pelarut (5,00%), (5) massa jenis (5,00%), (6) sifat zat kelima ini (22,50%). Selain itu, juga diperoleh 4 kategori deskripsi dari fenomena penambahan NaCl pada proses pendinginan cairan es puter, yakni: (1) pengaruh dari gaya antarmolekul dan transfer energi (27,27%), (2) pengaruh dari gaya antarmolekul (27,27%), (3) pengaruh dari jumlah partikel (36,36%), (4) pengaruh dari sifat zat (9,09%)