Isolasi Senyawa Hasil Pemisahan Dari Ekstrak n-Heksana Biji Alpukat (Persea americana Mill) dan Uji Aktivitasnya Sebagai Antioksidan

ABSTRAK Biji buah alpukat telah banyak digunakan sebagai obat tradisional, oleh karena itu diperlukan informasi ilmiah tentang kandungan kimianya agar dapat dimanfaatkan lebih baik. Penelitian Sutrisno, dkk (2013) menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana biji alpukat menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan sitotoksik terhadap sel murin leukemia P-388 dengan nilai IC50 sebesar 0,95 ppm. Aktivitas antibakteri dan sitotoksik secara molekuler mengindikasikan adanya reaksi kimia yang menunjukkan aktivitas reduksi-oksidasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji aktivitas antioksidan dalam ekstrak tersebut dan perlu penelitian lebih lanjut mengenai eksplorasi komponen metabolit sekunder dari biji alpukat ekstrak n-heksana.Tujuan penelitian ini adalah (1) mengisolasi dan memisahkan salah satu komponen dariekstrakn-heksana biji alpukat (Persea americana Mill), (2) mengetahui karakteristik komponen hasil pemisahan yang terdapat dalam isolat fraksi n-heksana biji alpukat, (3) mengetahui aktivitas antioksidan dari komponen hasil pemisahan yang terdapat dalam isolat fraksi n-heksana biji alpukat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris, dilaksanakan di Laboratorium penelitian Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Biji alpukat dikumpulkan dan diperoleh di kota Malang. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap utama, yaitu (1) ekstraksi, isolasi, dan pemurnian,(2)karakterisasi dan identifikasi zat hasil secara fisik, uji kelarutan, uji kualitatatif golongan senyawa bahan alam, uji ketidakjenuhan, analisis secara spektrofotometri UV-Vis (ultraviolet-visible), analisis secara spektrofotometri IR (infrared), dan (3) uji aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Isolasi komponen terhadap ekstrak n-heksana dari biji alpukat (Persea americana Mill) diperoleh zat padat berwarna putih kekuningan dengan titik lebur 63-65 0C. Zat ini larut dalam kloroform, metanol, etil asetat dan, sedikit larut dalam n-heksana dan air. Zat ini mempunyai ikatan rangkap terkonjugasi, mengandung gugus O-H, dan C-O. Uji aktivitas antioksidan dengan metode peredaman terhadap DPPH menunjukkan bahwa zat hasil isolasi berpotensi sebagai antioksidan, namun lebih lemah dibandingkan dengan asam askorbat pada konsentrasi yang sama. Zat hasil isolasi memiliki nilai KP50 sebesar 2171,28 ppm