Pengembangan Multimedia Pembelajaran Kimia untuk SMA Kelas XI.

ABSTRAK Kiswiyah, Nur Shofwah Al. 2013. Pengembangan Multimedia PembelajaranKimia untuk SMA Kelas XI. Skripsi, Jurusan kimia, Fakultas Matematikadan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I)Dr. Munzil, S.Pd, M.Si. (II) Drs. Ida Bagus Suryadharma, M.Si. Kata Kunci: Multimedia, Four-D Model, Kesetimbangan Kimia Pembelajaran kimia pada umunya masih menggunakan metode ceramah dan hanya menggunakan buku sebagai sumber belajar. Penggunaan buku tidak dapat menjelaskan suatu konsep abstrak secara jelas. Untuk menjelaskan konsepabstrak dibutuhkan media untuk memberikan gambaran agar dapat dibayangkan oleh siswa. Salah satu materi yang melibatkan konsep abstrak adalah kesetimbangan kimia. Konsep abstrak yang sulit dipahami menyebabkan siswamerasa kesulitan dan kurang termotivasi untuk mempelajari materi kesetimbangan kimia. Cara untuk menjelaskan konsep abstrak pada materi kesetimbangan kimia adalah dengan menggembangkan sebuah multimedia pembelajaran, yangmenyajikan konsep abstrak melalalui gambaran mikroskopis dalam bentuk animasi. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sebuah multimedia pembelajaran kimia materi kesetimbangan kimia serta mengetahui tingkatkelayakan multimedia pembelajaran kimia materi kesetimbangan kimia hasil pengembangan. Metode pengembangan dalam penelitian ini adalah model Four-D yang meliputi tahap define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Validasi yang dilakukan adalah validasi media dan uji terbatas untuk menjelaskan kelayakan dari produk yang dihasilkan. Pelaksanaan validasi media dilakukan dua tahap, yaitu tahap pertama validasi desain dengan validator ahli media dari dosen jurusan TEP FIP dan tahap kedua validasi materi dengan ahli materi dari guru SMA Negeri 6 Malang. Pelaksanaan uji terbatas melibatkan 10 siswa SMA kelas XI-IPA di SMA Negeri 6 Malang. Kriteria kelayakan hasil validasi media dan uji terbatas untuk tiap item pada angket dengan skala 1,00-4,00, yaitu 3,26-4,00 untuk kriteria sangat layak, 2,51-3,25 untuk kriteria layak, 1,76-2,50 untuk kriteria kurang layak dan perlu dilakukan revisi, dan 1,00-1,75 untuk kriteria tidak layak dan perlu dilakukan revisi total. Multimedia pembelajaran yang dikembangkan memiliki karakterisitik yaitu: (1) terdapat animasi untuk menjelaskan konsep mikroskopis, (2) terdapat video untuk menjelaskan konsep makroskopis, dan (3) terdapat evaluasi sebagaifeedback setelah mempelajari multimedia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria sangatlayak pada validasi media dengan nilai rata-rata skoring sebesar 4,00 untuk validasi desain media dan rata-rata skoring sebesar 3,50 untuk validasi materi. Uji terbatas memperoleh nilai rata-rata skoring sebesar 3,60 yang memenuhi kriteriasangat layak. Oleh karena itu tidak perlu dilakukan revisi pada multimedia pembelajaran yang dikembangkan