Identifikasi Persepsi Konsep Sukar dan Salah Konsep Siswa pada Materi Perhitungan pH Larutan Buffer di Kelas XI IPA MAN Malang II Batu Tahun Ajaran 2012/2013

ABSTRAK Ansori, Yusrotul Nisa. 2013. Identifikasi Persepsi Konsep Sukar dan Salah Konsep Siswa pada Materi Perhitungan pH Larutan Buffer di Kelas XI IPA MAN Malang II Batu Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi, Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Fariati, M.Sc., (II) Oktavia Sulistina, S.Pd., M.Pd. Kata kunci: persepsi konsep sukar, salah konsep, perhitungan pH buffer Konsep kimia dikembangkan secara berurutan dari konsep dasar hingga lebih kompleks. Konsep yang lebih kompleks lebih mudah dipelajari jika konsep dasar telah dipahami siswa dengan benar. Pemahaman konsep dasar yang salah dapat menyebabkan siswa mengalami kesukaran dalam memahami konsep yang lebih kompleks sehingga timbul persepsi konsep sukar dalam diri siswa. Persepsi konsep sukar didefinisikan sebagai persepsi siswa terhadap konsep yang dianggap sukar, dalam penelitian diukur dengan tes diagnostik dan ditentukan berdasarkan persentase jawaban salah (PJS) siswa lebih besar atau sama dengan 61%. Persepsi konsep sukar yang terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan terjadi salah konsep. Perlu dilakukan penelitian identifikasi terhadap persepsi konsep sukar dan salah konsep yang dialami oleh siswa. Fokus penelitian yaitu materi perhitungan pH larutan buffer. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi: (1) persepsi konsep sukar siswa; (2) konsep yang paling banyak dipersepsi sukar oleh siswa; dan (3) salah konsep yang dialami siswa. Penelitian dilakukan dengan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 MAN Malang II Batu tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 52 siswa. Instrumen pada penelitian berupa 12 butir soal tes diagnostik. Soal berupa pilihan ganda dengan lima alternatif pilihan jawaban yang diperkuat dengan alasan pemilihan jawaban dan hasil wawancara. Tes diagnostik yang digunakan memiliki realibilitas sebesar 0.717 dan validitas isi sebesar 83.3%. Hasil penelitian menunjukkan: (1) persepsi konsep sukar yang dimiliki oleh siswa adalah (a) menghitung [H+] dalam larutan asam kuat dan asam lemah; (b) menghitung [H+] pada larutan asam setelah diencerkan; (c) menentukan pengaruh pengenceran pada larutan buffer; (d) menghitung [H+] larutan asam setelah penambahan ion senama; (e) menghitung [H+] dalam larutan buffer dan nonbuffer; (f) perhitungan stoikiometri dan kesetimbangan pada campuran larutan asam-basa kuat-lemah; (g) perhitungan stoikiometri dan kesetimbangan untuk menghitung pH buffer setelah ditambahkan asam atau basa kuat. (2) persepsi konsep sukar yang paling banyak dimiliki siswa adalah menghitung [H+] dalam larutan buffer dan nonbuffer dengan persentase jawaban salah (PJS) siswa sebesar 98%. (3) salah konsep yang dialami siswa adalah menganggap: (a) [H+] dalam larutan asam lemah dapat ditentukan dengan menggunakan perbandingan mol antara H+ dan asamnya, sebesar 27%; (b) harga Ka atau Kb dapat berubah akibat efek pengenceran atau ion senama, sejumlah 8%; (c) pengenceran tidak mempengaruhi konsentrasi zat terlarut, sebesar 6%; (d) volume larutan setelah pengenceran sama dengan volume air yang ditambahkan bila volume air yang ditambahkan lebih besar dari volume mula-mula dengan persentase 13%; (e) buffer dapat dibuat dari pasangan asam kuat dan basa konjugasinya, sebesar 44%; (f) sifat buffer ditentukan oleh asam atau basa kuat yang menjadi komponen penyusunnya, sejumlah 4%; (g) asam atau basa lemah yang berlebih bereaksi seluruhnya dengan basa atau asam kuat membentuk garam, sejumlah 4%; dan (h) mengabaikan jumlah mol zat mula-mula yang dapat mempengaruhi jumlah mol zat pada keadaan setimbang baru sebesar 12%