Pengaruh Penerapan Bahan Ajar Koloid dengan Konsep Green Chemistry terhadap Kemampuan Kognitif dan Afektif Siswa Kelas XI IPA SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang

ABSTRAK Alma’rufah, Umu Khabibah. 2012. Pengaruh Penerapan Bahan Ajar Koloid dengan Konsep Green Chemistry terhadap Kemampuan Kognitif dan Afektif Siswa Kelas XI IPA SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang. Skripsi, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. H. Ridwan Joharmawan M.Si., (II) Dr. H. Yudhi Utomo, M.Si. Kata kunci: bahan ajar, koloid, green chemistry, kognitif, afektif. Peranan ilmu kimia untuk membantu siswa mempelajari lingkungan hidup sangatlah penting, karena dalam lingkungan hidup selalu ada bahan dan peristiwa-peristiwa kimia. Adanya bahan-bahan kimia dalam kehidupan, selain menimbulkan dampak positif juga menimbulkan dampak negatif yaitu pencemaran lingkungan. Sehubungan dengan itu, para ahli kimia mengembangkan suatu konsep untuk mengurangi pemakaian atau produksi zat kimia berbahaya yang dinamakan dengan konsep green chemistry. Bahan ajar koloid dengan konsep green chemistry yang diterapkan pada penelitian ini meliputi materi koloid dan materi polusi udara oleh zat pencemar CFC dan SO2. Polusi udara erat kaitannya dengan koloid karena zat pencemar yang keluar pertama kali pada umumnya dalam bentuk koloid. CFC biasanya terdapat pada botol semprot yang merupakan salah satu jenis aerosol cair, sedangkan SO2 biasanya berasal dari asap pabrik dan asap merupakan jenis koloid aerosol padat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan bahan ajar koloid dengan konsep green chemistry terhadap kemampuan kognitif dan afektif siswa kelas XI IPA SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental semu (quasy experimental design) dengan populasi penelitian siswa kelas XI IPA SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang. Sampel penelitiannya adalah kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen yang diambil secara “cluster random sampling”. Pembelajaran kelas eksperimen menggunakan bahan ajar koloid dengan konsep green chemistry sedangkan kelas kontrol menggunakan bahan ajar koloid tanpa konsep green chemistry. Data dikumpulkan dengan teknik tes dan angket. Sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian, bahan ajar, instrumen tes, dan instrumen angket diuji cobakan di siswa SMA N 7 Malang sehingga layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Data nilai tes hasil penelitian dianalis secara kuantitatif dengan uji t dan hasil pengisian angket sikap peduli pada masalah polusi udara dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan data hasil uji hipotesis, menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan kognitif siswa kelas eksperimen pada materi koloid dan materi polusi udara oleh zat pencemar CFC dan SO2 lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal tersebut dibuktikan dari hasil uji hipotesis dan perhitungan nilai rata-rata hasil tes yang menunjukkan bahwa rata-rata nilai tes kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. (2) Tingkat kemampuan afektif khususnya sikap peduli pada masalah polusi udara kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol yang dibuktikan dari persentase jawaban angket yang memiliki sikap peduli pada masalah polusi udara kelas eksperimen 96% dan kelas kontrol 93%