Menggali Konsepsi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pare Tentang Kesetimbangan Kimia Menggunakan Pendekatan Fenomenografi

ABSTRAKNoviyanti, Ester. 2012. Menggali Konsepsi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pare Tentang Kesetimbangan Kimia Menggunakan Pendekatan Fenomenografi. Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Prayitno, M.Pd., (II) Dra. Sri Rahayu, M.Ed, Ph.D.Kata Kunci: kesetimbangan kimia, fenomenografi, kategori deskripsi Dalam membangun sendiri pengetahuannya, siswa memiliki kemungkinan yang besar dalam membentuk suatu konsep alternatif yang tidak sesuai dengan kebenaran ilmiah. Salah satu konsep dalam kimia yang sering menimbulkan konsep alternatif adalah kesetimbangan kimia, karena materi ini memiliki banyak konsep-konsep abstrak. Untuk meminimalkan adanya konsep alternatif tersebut, seorang guru harus terlebih dahulu mengerti dan memahami sifat pengetahuan yang dihasilkan siswa dalam memahami konsep kesetimbangan kimia dari sudut pandang siswa itu sendiri. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang mengkaji cara siswa mengkonseptualisasi konsep kesetimbangan kimia.Jenis penelitian yang sesuai adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenografi. Fenomenografi menggali konsepsi siswa dengan tekhnik wawancara mendalam dimana peneliti sebagai instrumen utamanya. Data diperoleh dari hasil wawancara terhadap 30 siswa kelas XI IPA dari SMA Negeri 1 Pare yang dipilih secara purposive. Data yang diperoleh adalah transkrip hasil wawancara yang kemudian dianalisa sehingga diperoleh beberapa kategori deskripsi yang mewakili variasi konsepsi siswa. Untuk menguji keabsahan hasil temuan, dilakukan pemeriksaan oleh teman sejawat, co-judging, dan check re-check. Dari co-judging dan check re-check diperoleh reabilitas antara 87-97%.Berdasarkan hasil analisa data, maka diperoleh kategori deskripsi utama (yang memiliki persentase respon ≥ 13%) sebagai berikut. (1) Dari fenomena konsep dasar kesetimbangan: (a) Konsentrasi konstan, (b) Konsentrasi dapat berubah, (c) V1 = V2, (d) V1 ≠ V2, (e) V1 = V2 = 0 , (f) Sistem berkelanjutan, (g) Sistem dapat berakhir, (2) Dari fenomena perubahan konsentrasi: (a) Pergeseran dan perubahan warna sesuai, (b) Pergeseran sesuai namun perubahan warna berlawanan, (c) Pergeseran dan perubahan warna berlawanan, (3) Dari fenomena perubahan tekanan: (a) Bergeser ke koefisien yang berbanding terbalik dengan tekanan, (b) Bergeser ke koefisien yang sebanding dengan tekanan, (4) Dari fenomena perubahan suhu: (a) Arah pergeseran dan perubahan warna sesuai dengan perubahan suhu, (b) Bergeser jika perubahan suhu sesuai dengan ∆H yang ditampilkan, (c) Arah pergeseran dan perubahan warna tidak sesuai dengan perubahan suhu, (5) Dari fenomena penambahan padatan pada kesetimbangan heterogen: (a) Tidak mengeser dan tidak mempengaruhi konsentrasi zat lain, (b) Menggeser ke arah berlawanan dengan sisi penambahan dan menambah konsentrasi sisi tersebut, (c) Menggeser ke arah penambahan dan mengurangi konsentrasi sisi yang berlawanan. Hasil penelitian ini memunculkan implikasi untuk perbaikan proses pembelajaran, yaitu dalam penggunaan hasil eksperimen para ahli dan analogi yang tepat, penerapan strategi konflik kognitif melalui kegiatan praktikum, serta penggunaan berbagai media berupa video animasi dan gambar