Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5 Fase pada Materi Larutan Penyangga terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Malang

ABSTRAK Aprillia, Nia. 2012. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5 Fase pada Materi Larutan Penyangga terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Malang. Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Hj. Endang Budiasih, M.S, (II) Drs. Muhammad Su’aidy, M. Pd. Kata kunci:modelLearning Cycle 5 Fase,larutan penyangga, hasil belajar Salah satu materi kimia di SMA adalah larutan penyangga. Materi larutan penyangga melibatkan pemahaman konsep dan memerlukan kemampuan berhitung. Umumnya proses pembelajaran yang ada di SMA lebih banyak berpusat pada guru (teacher centered) dan sedikit bersifat konstruktivistik. Proses pembelajaran yang demikian berdampak pada keaktifan siswa yang kurang dan pemahaman konsep tentang materi larutan penyangga yang masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Nilai Standar Kelulusan Minimum (SKM) untuk matapelajaran kimia adalah sebesar 75. Hanya 14,7% siswa yang mendapat nilai ≥75, sedangkan 85,3% lainnya berada dibawah nilai SKM. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa diperlukan strategi pembelajaran yang tepat, yakni yang membuat siswa lebih aktif, sehingga proses pembelajaran berjalan secara efektif dan bermakna. Salah satu strategi pembelajaran adalah dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5 fase. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase dan strategi pembelajaran ekspositori pada materi larutan penyangga, (2) mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase dengan siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (quasy experimental design). Populasi dalam penelitian adalah semua siswa kelas XI SMA Negeri 2 Malang tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari 3 kelas, yakni XI-A1, XI-A2, dan XI-B1. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling, sehingga didapatsampel kelas XI-A1 sebagai kelas eksperimen dan XI-A2 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase sedangkan kelas kontrol menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Data yang diperoleh meliputi penilaian keterlaksanaan proses pembelajaran, nilai kuis, afektif, psikomotor, dan hasil belajar siswa dari ulangan harian. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan cara statistika deskriptif untuk keterlaksanaan proses pembelajaran, nilai afektif, psikomotor, dan kuis, serta analisis statistik inferensial untuk hasil belajar kognitif. Analisis statistik inferensial yang digunakan adalah uji-t dengan tarafsignifikansi α = 0,05. Pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS17for Window. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar siswa yangdiajar menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase dengan siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase memiliki rata-rata hasil belajar sebesar 87,35, sedangkan siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran ekspositori memiliki rata-rata hasil belajar sebesar 82,43. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan lebih lanjut bahwa siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5 fase memiliki hasil belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran ekspositori