Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 6 Malang dengan Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses pada Pokok Bahasan Hidrolisis Garam

ABSTRAK Purnamasari, Dwi Ruswita. 2011. Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 6 Malang Pada Pokok Bahasan Hidrolisis Garam dengan Pendekatan Keterampilan Proses. Skripsi, Jurusan Kimia, Program Studi Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. H. Sutrisno, M.Si., dan Pembimbing (II) Drs. M. Su’aidy, M.Pd. Kata Kunci : keterampilan proses sains dan hasil belajar. Pembelajaran kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai produk dan proses. Salah satu pendekatan dalam pembelajaran adalah keterampilan proses sains. Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses sains merupakan pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan fakta, konsep, dan teori dengan keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa sendiri. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran hidrolisis garam dengan pendekatan keterampilan proses. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 6 Malang tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak 40 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar pengamatan keterlaksanaan proses pembelajaran, lembar pengamatan keterampilan proses, lembar pengamatan psikomotor, lembar pengamatan afektif, dan soal tes. Data keterlaksanaan proses pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses, dan keterkaitan antara keterampilan proses dengan hasil belajar siswa dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan proses pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses sangat baik (93,7%). Nilai rata-rata keterampilan proses sebesar 82,65. Dari 40 siswa terdapat 16 siswa (40%) yang mencapai nilai keterampilan proses sains di atas nilai rata-rata dan 24 siswa (60%) di bawah rata-rata. Nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa sebesar 76,9 dengan ketuntasan sebesar 85%. Ketuntasan hasil belajar psikomotorik sebesar 92,5% dengan nilai rata-rata 87,7. Ketuntasan hasil belajar afektif sebesar 96,2% dengan nilai rata-rata 85,7. Siswa yang memiliki penguasaan keterampilan proses sains tinggi hasil belajar kognitifnya tinggi, sedangkan siswa yang memiliki penguasaan keterampilan proses sains rendah hasil belajar kognitifnya juga rendah.