Identifikasi Konsep Sukar dan Kesalahan Konsep Konstanta Kesetimbangan pada Siswa MAN 3 Malang

ABSTRAK Azqiyah, Fatimatul. 2010. Identifikasi Konsep Sukar dan Kesalahan Konsep Konstanta Kesetimbangan pada Siswa MAN 3 Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Fariati, M. Sc., (II) Herunata, S. Pd., M. Pd. Kata Kunci: konsep sukar, kesalahan konsep, konstanta kesetimbangan Konsep-konsep dalam ilmu kimia bersifat abstrak, berjenjang dan berkaitan. Hal ini menyebabkan konsep-konsep dalam ilmu kimia bersifat kompleks. Kompleksitas inilah yang diduga menyebabkan kesulitan memahami konsep-konsep. Kesulitan tersebut menyebabkan konsep sukar dan kemungkinan kesalahan konsep siswa. Penelitian dilaksanakan di MAN 3 Malang karena berdasarkan nilai murni UAS kimia semester ganjil, siswa yang tuntas hanya 11,06%. Materi konstanta kesetimbangan disampaikan pada semester ganjil, sehingga ketuntasan siswa tersebut juga dipengaruhi oleh pemahaman materi konstanta kesetimbangan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengidentifikasi: (1) konsep sukar yang dimiliki siswa berdasarkan Persentase Jawaban Salah Siswa (PJS), (2) konsep yang paling sukar berdasarkan Persentase Jawaban Salah Siswa (PJS), (3) kesalahan konsep yang dialami siswa berdasarkan Persentase Konsistensi Jawaban Salah Siswa (PKJS), dan (4) kesalahan konsep paling besar berdasarkan Persentase Konsistensi Jawaban Salah Siswa (PKJS). Penelitian menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Subyek dalam penelitian adalah siswa kelas XI-IPA MAN 3 Malang tahun ajaran 2009/2010 semester genap yaitu siswa kelas XI-IPA1, XI-IPA4, dan XI-IPA 5 sejumlah 94 siswa. Instrumen penelitian berupa 13 soal obyektif dengan masing-masing soal mempunyai 5 alternatif jawaban dengan realibilitas 0,61. Keabsahan penemuan dicek dengan triangulasi (wawancara). Hasil penelitian memaparkan bahwa (1) konsep sukar yang terjadi pada siswa meliputi: (a) pengertian kesetimbangan kimia;(b) Kc dan Kp pada fase heterogen; (c) hubungan K dengan persamaan kimia yang setara; (d) hubungan K dengan suhu; (e) hubungan Kc dengan Kp ; (f) hubungan K dengan tekanan; dan (g) hubungan K dengan volum, (2) konsep yang paling sukar untuk siswa adalah konsep Kc dan Kp pada fase heterogen, yaitu dengan nilai PJS sebesar 98%, (3) kesalahan konsep yang dimiliki siswa meliputi: (a) dalam keadaan setimbang laju pembentukan produk dan reaktan bergantung dengan koefisiennya (2%); (b) perbandingan komposisi mol pada kesetimbangan dapat berubah (4%); (c) nilai K tidak dipengaruhi suhu (9%); (d) Kc = Kp (RT)Δn (6%); (e) koefisien tidak mempengaruhi harga K (6%); (f) mol mempengaruhi harga K (3%); (g) Konsentrasi mempengaruhi harga K (13%); (h) zat berfase liquid diikutsertakan dalam rumus tetapan kesetimbangan (9%); (i) tekanan mempengaruhi harga K (4%); (j) fase zat cair muni (l) sama dengan larutan (aq) (2%); (k) perhitungan K berasal mol mula-mula atau mol setimbang = mol mula-mula (2%); (l) nilai Kc hanya untuk zat berfase larutan (3%); (m) koefisien tidak mempengaruhi nilai K (1%); dan (n) zat berfasa larutan (aq) mempunyai tekanan parsial (2%), dan (4) Kesalahan konsep yang paling besar pada siswa adalah konsep konsentrasi mempengaruhi harga K dengan PKJS sebesar 13%