Pengembangan Perangkat Pembelajaran Polimer Sintetis di SMA/MA Berorientasi Model Problem Based Learning.

iABSTRAKNuryati, Fenny. 2007. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Polimer Sintetisdi SMA/MA Berorientasi Model Problem Based Learning. Skripsi,Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang.Pembimbing: (I) Dr. Sutrisno, M.Si, (II) Dra. Nazriati, M.Si.Kata kunci: Pengembangan, perangkat pembelajaran, polimer sintetis, ProblemBased Learning.Salah satu bentuk perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dalamimplementasi KTSP adalah bahan ajar. Pada umumnya bahan ajar yang selama iniberkembang mempunyai karakter: (1) belum dapat mendorong siswa untukbelajar, (2) sedikit sekali memberikan hubungan yang kongkrit antara konsepkimia yang relatif abstrak dengan kehidupan nyata lingkungan siswa, dan(3) menyajikan paparan informasi semata. Selain itu sebaiknya bahan ajar yangdigunakan menerapkan model tertentu yang sesuai dengan karakteristik konsepyang diajarkan. Bahan ajar yang difasilitasi model pembelajaran yang memadaidiharapkan dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa. Pengembanganperangkat pembelajaran yang diorientasikan pada model PBL dapat dijadikanalternatif pilihan dalam mengajarkan subpokok bahasan polimer sintetis.Tujuanpengembangan ini adalah: (1) untuk mengidentifikasi langkah-langkah yangdilakukan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran polimer sintetis yangberorientasi model PBL, (2) untuk memperoleh produk pengembangan yangberwujud perangkat pembelajaran polimer sintetis yang berorientasi model PBL,dan (3) untuk mengetahui tingkat validitas perangkat pembelajaran hasilpengembangan.Pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini digunakansuatu model pengembangan yang direkomendasikan oleh Thiagarajan (1974),yakni 4D-Model (Define, Design, Develop, and Disseminate). Keempat D dalam4D-Model merupakan tahap-tahap atau sintak dalam pengembangan perangkatpembelajaran. Namun pada rancangan penelitian ini akan diadopsi sampai pada Dyang ketiga, yakni hingga tahap develop (pengembangan). Tiga D yang dimaksudadalah: Define, Design, dan Develop. Validator dalam pengembangan ini adalahdua orang dosen kimia yang kompeten, dan dua orang guru kimia SMA yaitu dariSMA Negeri 2 dan SMA Negeri 4 Malang. Instrumen yang digunakan adalahangket penilaian dan angket tanggapan terhadap perangkat pembelajarankemudian dianalisis. Analisisnya menggunakan analisis isi dan analisisnonstatistik.Hasil penilaian secara keseluruhan dari semua validator (dosen kimia danguru kimia SMA) adalah valid dengan perolehan nilai sebesar 89% dan rata-rata3,6