Deskripsi Integrasi Kecakapan Hidup dalam Pembelajaran Kimia di SMA Negeri Kota Malang

ABSTRAKZuhroh, Latifatuz. 2009. Deskripsi Integrasi Kecakapan Hidup (Life Skill) dalamPembelajaran Kimia Di SMA Negeri Kota Malang. Skripsi, ProgramStudi Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang.Pembimbing: (I) Herunata, S.Pd., M.Pd, (II) Drs. Ida Bagus Suryadarma,M.S.Kata kunci: integrasi, kecakapan hidup, pembelajaran kimia.Kenyataan menunjukkan bahwa banyak lulusan SMP dan SMA yang tidakmampu menerapkan pengetahuan yang diperoleh di sekolah ke dalam kehidupansehari-hari. Oleh karena itu, pendidikan harus mampu memberikan bekalkecakapan hidup bagi siswa. Kecakapan hidup bukanlah mata pelajaran tetapidapat berupa muatan mata pelajaran. Mata pelajaran dipahami sebagai alat untukmengembangkan potensi siswa sehingga siswa memiliki kecakapan untukmenjalani kehidupannya (memiliki kecakapan hidup). Kecakapan hidup tersebutdiberikan dengan mengintegrasikannya pada berbagai mata pelajaran. Kimiamerupakan salah satu mata pelajaran di sekolah. Oleh karena itu, pembelajarankimia memiliki kontribusi dalam memberikan bekal kecakapan hidup bagi siswa.Pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan kecakapan hidup memerlukanpemahaman guru tentang pelaksanaan pembelajaran yang sesuai denganparadigma baru pembelajaran. Paradigma tersebut membuat banyak guru merasakesulitan dalam melaksanakan pembelajaran dengan mengintegrasikan kecakapanhidup. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan integrasi kecakapanhidup dalam pembelajaran kimia yang dilakukan pada tahap perencanaan,pelaksanaan, dan tahap evaluasi pembelajaran. Penelitian juga bertujuanmendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam mengintegrasikankecakapan hidup dalam pembelajaran kimia.Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Penentuansampel sumber data dilakukan dengan menggunakan teknik sampel bertujuan(Purposive sampling). Sampel sumber data dalam penelitian adalah guru kimiakelas XI di tiga SMA Negeri di Kota Malang, yaitu SMA Negeri 1, SMA Negeri5, dan SMA Negeri 7. Data diambil dengan menggunakan teknik angket, studidokumen, dan wawancara tidak terstruktur. Analisis data dilakukan dengan tahapreduksi data, penyajian data, kemudian penarikan kesimpulan. Pengecekankeabsahan data dilakukan dengan triangulasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dari SMA Negeri 1 telahmengintegrasikan kecakapan hidup secara eksplisit dan implisit. Namun,pengintegrasian belum dilaksanakan secara maksimal. Integrasi kecakapan hidupsecara eksplisit oleh responden dari SMA Negeri 1 tidak dilakukan pada semuadokumen pembelajaran setiap materi pelajaran kimia. Responden belummelakukan identifikasi kecakapan hidup yang dapat diintegrasikan pada setiapmateri pelajaran kimia sehingga kecakapan hidup yang perlu dan telahdiintegrasikan pada pembelajaran di setiap materi pelajaran kimia belum jelas.Adapun responden dari SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 7 diketahui belummengintegrasikan kecakapan hidup secara eksplisit dalam kegiatan pembelajarankimia. Responden dari SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 7 hanya mengintegrasikan kecakapan hidup secara implisit. Hal tersebut diketahui dari komponen-komponenpembelajaran yang dipilih dan digunakan dalam pem-belajaran kimia. Selain itu,kecakapan hidup yang telah terintegrasi secara implisit cenderung hanya sebagaiefek pengiring saja yang secara tidak langsung ikut tercapai seiring tercapainyakompetensi materi pelajaran. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ketigaresponden telah berupaya menggunakan penilaian berbasis kelas (PBK) denganmenggunakan berbagai teknik, yaitu (1) SMA Negeri 1: unjuk kerja(performance), penugasan (project), hasil kerja (product), tertulis (paper andpencil), portofolio, penilaian diri (self assesmen); (2) SMA Negeri 5: penugasan(project), hasil kerja (product), tertulis (paper and pencil); (3) SMA Negeri 7:unjuk kerja (performance), penugasan (project), hasil kerja (product), tertulis(paper and pencil), penilaian diri (self assesmen). Adapun kendala yang dihadapipara responden dalam mengintegrasikan kecakapan hidup dalam pembelajarankimia di antaranya adalah kurangnya pemahaman responden tentang kecakapanhidup serta cara mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran. Selain itu, adanyaketerbatasan waktu, sarana dan literatur juga menjadi kendala dalammengintegrasikan kecakapan hidup