Pengembangan Modul Kesetimbangan Kimia Model Learning Cycle 5-E untuk Kelas XI SMA/MA Semester I sebagai Penunjang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

ABSTRAK Aswiwik, Zuli. 2008. Pengembangan Modul Kesetimbangan Kimia Model Learning Cycle 5-E untuk Kelas XI SMA/MA Semester I sebagai Penunjang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Aman Santoso, M.Si, (II) Drs. Sumari, M.Si. Kata kunci: modul, Kesetimbangan Kimia, Learning Cycle 5-E, KTSP. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sangat diperlukan dalam menghadapi perkembangan zaman. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah perbaikan di bidang pendidikan. Perbaikan yang dilakukan dalam bidang pendidikan antara lain adalah penyempurnaan kurikulum. Kurikulum yang digunakan pada saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dalam KTSP proses pembelajaran yang bersifat konstruktivistik sangat ditekankan. Salah satu model pembelajaran yang bersifat konstruktivistik adalah learning cycle 5-E. Untuk lebih mendukung proses pembelajaran yang berorientasi konstruktivistik, maka diperlukan kolaborasi antara bahan ajar dan model yang digunakan. Sejauh ini bahan ajar berupa modul yang dikembangkan dengan model learning cycle 5-E sebagai penunjang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada materi Kesetimbangan Kimia belum tersedia. Oleh karena itu, pada penelitian ini dikembangkan modul Kesetimbagan Kimia yang menggunakan model learning cycle 5-E. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan modul Kesetimbangan Kimia model learning cycle 5-E untuk SMA/MA kelas XI semester I sebagai penunjang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan serta menguji tingkat kelayakannya Pengembangan modul ini berdasarkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Gall dan Borg, dari 10 langkah yang ada, pengembangan modul Kesetimbangan Kimia ini hanya sampai pada langkah ketiga, hal ini karena keterbatasan waktu dan biaya. Adapun langkah-langkah yang dilakukan yaitu, (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan pengembangan, dan (3) pengembangan produk awal. Desain validasi pengembangan modul menggunakan validasi isi. Validator terdiri dari 2 dosen kimia dan 3 guru kimia SMA/MA. Jenis data berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari analisis nilai rata-rata angket skala Likert, sedangkan data kualitatif berupa tanggapan, saran, dan kritik dari validator. Hasil pengembangan dari penelitian ini antara lain: (1) Modul pengembangan Kesetimbangan Kimia model learning cycle 5-E terdiri dari 3 bagian, yaitu: bagian pra pendahuluan, pendahuluan, dan bagian isi. Bagian pra pendahuluan meliputi halaman muka (cover), kata pengantar, petunjuk penggunaan modul, skema modul, daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar. Bagian pendahuluan, meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, serta beberapa ulasan yang bertujuan menuntun siswa pada materi yang akan diajarkan yaitu materi Kesetimbangan Kimia. Bagian isi meliputi, kegiatan belajar rangkuman, soal pendalaman, kunci jawaban, umpan balik, glosarium, dan daftar pustaka. (2) Hasil validasi menunjukkan bahwa bentuk modul Kesetimbangan Kimia model learning cycle 5-E untuk kimia SMA/MA sebagai penunjang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan telah layak/sesuai untuk digunakan dalam proses pembelajaran, hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata secara keseluruhan sebesar 3,60 dengan kriteria valid. Berdasarkan hasil penelitian ini, agar modul yang dikembangkan lebih sempurna beberapa saran yang dapat dikemukakan adalah modul hasil pengembangan sebaiknya divalidasi sampai tahap uji coba lapangan (validasi empirik), dan guru dapat memberikan alokasi waktu dalam menyelesaikan modul sesuai dengan kebutuhan sekolah