PERANAN KEPEMIMPINAN MANAJERIAL KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MADRASAH ALIYAH AL-ISHLAH SUKADAMAI NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN 2019

Kepala Madrasah sebagai pemimpin yang mengorganisir seluruh unsur yang berada dalam lingkup lembaga pendidikan yang bernama Madrasah. Sebagai pemimpin maka seluruh aktivitas yang terjadi dan berjalan di madrasah menjadi wewenang dan tanggung jawabnya. Untuk menciptakan maksud dan tujuan tersebut sekolah sebagai wahana pencetak manusia berkualitas memiliki keharusan untuk menyediakan elemen penyelenggara pendidikan yang berkualitas baik secara keseluruhan maupun berkesinambungan. Mulai dari sarana, manajemen, kompetensi pendidiknya serta yang lainya. Sekolah/madrasah yang berkualitas juga akan melahirkan lulusan yang berkualitas. Kepala madrasah harus mampu menjadi manajer efisien dan pimpinan yang efektif. Dia harus mencerminkan tampilan kepala madrasah sejati, yaitu memiliki kemampuan manajemen dan dapat menampilkan sikap dan sifat sebagai kepala madrasah. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan kepala madrasah dalam upaya meningkatkan Kinerja guru madrasah aliyah Al-Ishlah Desa Sukadamai Kecamatan Natar Lampung Selatan. Untuk meperoleh data-data yang diperlukan peneliti menggunakan beberapa teknik diantaranya adalah observasi, wawancara, quesioner dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh, baik data lapangan maupun data kepustakaan kemudian dikumpulkan dan diolah agar dapat ditarik suatu kesimpulan. Maka dalam hal ini peneliti menggunakan rumus presentase. Berdasarkan data yang peneliti peroleh di lapangan dan peneliti analisa, peneliti menyimpulkan bahwa kepemimpinan manajerial kepala madrasah mempunyai peran yang sangat besar dalam meningkatkan kinerja guru di Madrasah Aliyah Al-Ishlah Sukadamai Natar Lampung Selatan. Dari 20 soal kuesioner yang diberikan, hanya empat kriteria yangmenjawab secara maksimal yakni item nomor 9 (kehadiran kepala madrasah), 10 (tipe kepemimpinan kepala madrasah, 11 (reward mengenai kedisiplinan kerja guru), dan 13 (ajakan musyawarah tentang program madrasah). Kepemimpinan manajerial kepala madrasah sebenarnya sudah maksimal namun belum membuahkan hasil yang diinginkan, karena belum tertanamnya nilai-nilai kesadaran dan kepedulian dari para dewan guru atas upaya yang dilakukan oleh kepala madrasa