SISTEM PEWARISAN MASYARAKAT ADAT LAMPUNG PEPADUN YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK LAKI-LAKI MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI DESA YUKUM JAYA KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2017

Hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai bidang kehidupan tersebut pada umumnya menunjukan hubungan yang sub-ordinasi yang artinya bahwa kedudukan perempuan lebih rendah bila dibandingkan dengan kedudukan laki-laki. Hal ini dapat menimbulkan masalah di kalangan masyarakat adat, terutama pada masyarakat Lampung yang menganut sistem kekerabatan patrilineal, yaitu garis keturunan diambil dari pihak laki-laki. Anak laki-laki memiliki hak waris yang dominan atas harta warisan orang tuanya dari pada anak perempuan. Semua itu adalah pengaruh dari sistem kekeluargaan yang dianut oleh masyarakat adat atau dengan kata lain dipengaruhi oleh sistem kekeluargaan suatu masyarakat hukum adat, yang pada pokoknya di Indonesia dikenal tiga sistem kekeluargaan yaitu: sistem patrilineal, sistem Matrilinial, sistem parental/bilateral. Adapun rumusan Penelitian ini adalah Bagaimanakah Sistem Pewarisan Masyarakat Adat Lampung Pepadun Yang Tidak Mempunyai Anak Laki-Laki Menurut Hukum Positif dan hukum Islam di Desa Yukum Jaya Tahun 2017? Dan tujuannya adalah untuk mengetahui Sistem Pewarisan Masyarakat Adat Lampung Pepadun Yang Tidak Mempunyai Anak Laki-Laki Menurut Hukum Positif dan hukum Islam di Desa Yukum Jaya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), adapun metode dalam pengumpulan datanya menggunakan obervasi, interview dan dokumentasi. Dan menggunakan analisis data induktif. Adapun hasil penelitian ini adalah Pewarisan Masyarakat Adat Lampung Pepadun Yang Tidak Mempunyai Anak Laki-Laki Menurut Hukum Positif di Desa Yukum Jaya adalah dengan melakukan pengangkatan anak. Dalam hak mewaris menurut hukum positif, anak angkat akan mendapatkan warisan yang sama dengan anak kandung. Pewarisan Masyarakat Adat Lampung Pepadun Yang Tidak Mempunyai Anak Laki-Laki Menurut Hukum Islam di Desa Yukum Jaya yaitu dengan melakukan pengangkatan anak. Dalam Hukum Islam, pengangkatan anak tidak melepaskan nasab (hubungan kerabat/keluarga) dengan orang tua kandungnya. Dengan demikian, pengangkatan anak tidak menjadikan anak tersebut ahli waris dari orang tua angkatnya. Tetapi, anak angkat tersebut mendapatkan wasiat wajibah. Diharapkan untuk para orang tua untuk memusyawarahkan terlebih dahulu dalam menentukan siapa ahli warisnya, supaya tidak ada kesalah pahaman