MOTIVASI BELAJAR REMAJA TERHADAP PERENCANAAN KARIR MASADEPAN DAN IMPLIKASI TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGANDAN KONSELI DI MTS DARUL HIDAYAH UMAN AGUNG KECAMATANBANDAR MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

ABSTRAKMOTIVASI BELAJAR REJAMA TERHADAP PERENCANAAN KARIRMASA DEPAN DAN IMPLIKASI PADA PELAKSANAAN PROGRAMBIMBINGAN DAN KONSELING DI MTS DARUL HIDAYAH UMANAGUNG BANDAR MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAHOLEHEKA SULISTIANPM 14290019Pendidikan merupakan persiapan menuju suatu karier, pendidikan juga merupakan bagiandari proses perkembangan karier bagi remaja. Termasuk juga pendidikan bagi siswa pada jenjangSMP. Hampir semua siswa yang belajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) memilikikecenderungan untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi yaitu sekolahmenengah. Siswa akan dihadapkan pada dua pilihan pendidikan lanjutan, yaitu pilihan pendikanMA/SMA ataupun SMK.Dalam penelitan ini penulis mengambil rumusan masalah Bagaimana hubungan motivasibelajar remaja dan perencanaan karir masa depan siswa MTs Darul Hidayah Uman Agung KecamatanBandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah? Sedangkan tujuan dan kegunaan penelitiandiantaranya adalah : Untuk mengetahui hubungan motivasi belajar Remaja terhadap perencanaan karirmasa depan siswa MTs Darul Hidayah Uman Agung Kecamatan Bandar Mataram KabupatenLampung Tengah.Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Pendekatan yang digunakan dalampenelitian ini adalah pendekatan korelasi (peran motivasi terhadap perencanaan karir masa depan)dan deskriptif (implikasi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling). Alat pengumpulan datayang digunakan adalah angket, observasi dan dokumentasi. Penelitian yang dilakukan adalahpenelitian yang menafsirkan tentang Motivasi Belajar Remaja Terhadap Perencanaan Karir MasaDepan Dan Implikasi Pada Pelaksanaan Program bimbingan dan konseling di MTs Darul HidayahBerdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Hasil perhitungan korelasi antaramotivasi belajar dengan perencanaan karir menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikansebesar 0,697 pada taraf signifikansi 1%. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi belajar danperencanaan karir seorang siswa, maka semakin tinggi juga keinginan konseli yang dimiliki olehsiswa tersebut. Sebaliknya, semakin rendah motivasi belajar dan perencanaan karir seorang siswa,maka keinginan konselinya pun akan menjadi rendah.Kata kunci: motivasi belajar, perencanaan karir, B