TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SAKSI NIKAH YANG TIDAK MEMAHAMI IJAB QABUL DALAM AKAD NIKAH (Studi di Kantor Urusan Agama Metro Utara Tahun 2017)

Pernikahan bukan sekedar akad yang tertulis dan atau lisan yang terucap antara kedua belah pihak, akan tetapi pernikahan itu merupakan suatu kesepakatan antara dua keluarga yang disaksikan oleh kaum muslimin yang menghadirinya. Saksi disyaratkan harus dalam keadaan terjaga, tidak tertidur, kesurupan, sedang dihipnotis, mabuk, pingsan apalagi mati. Sebab saksi itu bertugas untuk menyaksikan dengan mata kepala, telinga dan mata hati serta dengan sepenuh kesadarannya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penyusun merumuskan pokok masalah dalam skripsi ini adalah: Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Saksi Nikah yang tidak memahami Ijab Qabul dalam Akad Nikah? dan Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Saksi Nikah yang tidak memahami Ijab Qabul dalam Akad Nikah di KUA Metro Utara Tahun 2017? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahuai Tinjauan Hukum Islam Terhadap Saksi Nikah yang tidak memahami Ijab Qabul dalam Akad Nikah dan Untuk mengetahui Masalah yang Menjadikan Saksi tidak memahami Ijab Qobul dalam Pernikahan di Koantor Urusan Agama Metro utara Tahun 2017 Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (field research) dan sifat kualitatif. Sumber data, data primer, data sekunder dan data tersier. Adapun teknikpengumpulan data adalah Metode Observasi, Interview dan Dokumentasi sedangkan Analisa data yang penyusun gunakan adalah analisis kualitatif, apabila data sudah terkumpul, kemudian disusun dan melaporkan apa adanya, serta diambil kesimpulan yang logis kemudian dianalisis. Analisis seperti ini cenderung menggunakan pendekatan logika induktif. Peristiwa Saksi Nikah yang tidak memahami Ijab Qabul dalam Akad Nikah di KUA Metro Utara tinjauan dari hukum Islam sah karena yang menjadi pertimbangan disini adalah maksud dan niat, bukan mengerti setiap kata-kata yang dinyatakan dalam Ijab dan Kabul di haruskan pihak-pihak yang mengadakan akad harus dapat mendengarkan pernyataan masing-masing. pernyataan kedua belah pihak tersebut harus dengan kalimat yang dimaksudnya menyatakan terjadinya pelaksanaan akad nikah sekalipun kata-katanya ada yang tidak dapat dipahami. Dan ijab qabul yang di saksikan oleh dua saksi yang tidak faham tetapi saksi yang lain selain dua saksi tersebut ada salah satu saja yang faham bahasa dari Ijab qabul tersebut makan akat pernikahan tersebut sah. Dan dua saksi yang tercantum hanya sebatas saksi administrasi saja. Saran Bagi Instansi Lembaga baiknya terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pemahaman terhadap ketentuan dalam suatuperkawinan terutama prosedur menjadi saksi. Bagi masyarakat agar selalu peka terhadap ketentuan hukum agama maupun negara, sebaiknya masyarakat bertanya dan mimintakan bimbingan agar faham mengenai prosedur menjadi saksi. Kursus juga di berikan kepada petugas KUA dan juga para saksi dan wali nikah agar mampu memahami tugas dan tanggung jawab persaksian dan perwalian dalam pernikahan