PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III DI MI ALISLAMIYAH BANDARSAKTI KECAMATAN ABUNG SURAKARTA LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Menulis tegak bersambung merupakan salah satu keterampilan yang terdapat pada empat aspek pembelajaran Bahasa Indonesia dengan cara menggabungkan huruf demi huruf, sehingga membentuk suatu kata dan kalimat. Menulis tegak bersambung membutuhkan sebuah kesabaran dan ketekunan pada saat melakukannya. Masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya minat dan kemauan siswa untuk menulis tegak bersambung, siswa sering menganggap tidak pentingnya menulis tegak bersambung, siswa kurang menyukai pelajaran Bahasa Indonesia terutama menulis tegak bersambung, metode pembelajaran guru kurang bervariasi. Adapun yang menjadi penyebab utamanya adalah metode pembelajaran guru kurang bervariasi. Oleh sebab itu pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode latihan. Tujuan PTK ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan keterampilan menulis tegak bersambung / halus kasar dengan menggunakan metode latihan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, artinya penelitian yang dilakukan di kelas dalam satu sekolah. PTK dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian yang berdaur yang terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Adapun yang menjadi sasaran atau objek dalam penelitian ini adalah mengenai keterampilan menulis tegak bersambung / halus kasar siswa kelas III di MI Al-Islamiyah Bandarsakti Kecamatan Abung Surakarta Lampung Utara Tahun Pelajaran 2014 / 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode latihan dapat meningkatkan keterampilan menulis tegak bersambung / halus kasar siswa. Hal ini terlihat dari siklus I mendapatkan nilai 8 dengan kategori baik dengan persentase 66,7%. Dan pada siklus II mendapatkan nilai 10 dengan kategori baik dengan persentase 83%. Dengan demikian peningkatan dari siklus 1 ke siklus II adalah sebesar 16,3%. Berdasarkan simpulan diatas penulis memberikan saran kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, bahwa metode latihan dapat dipertimbangkan untuk digunakan dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran Bahasa indonesia, selain itu harus didukung dengan media pembelajaran yang sesuai