IMPLEMENTASI JAMINAN FIDUSIA DALAM PEMBERIAN PEMBIAYAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH BAITUL MAAL WAT TAMWIL (KSPPS BMT) L-RISMA CABANG PEKALONGAN

Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan lembaga pengelola dana masyarakat yang memberikan pelayanan tabungan, pembiayaan serta mengelola dana sosial umat seperti zakat, infak dan shadaqah. Dalam setiap pemberian pembiayaan pada BMT, nasabah disyaratkan untuk memberikan jaminan untuk menjamin jika suatu saat nasabah tidak mampu membayar angsuran pembiayaannya. Salah satu jaminan yang diberikan dalam pembiayaan diBMT adalah jaminan fidusia yang berupa kendaraan bermotor. Hadirnya jaminan fidusia dalam praktik pembiayaan di KSPPS BMT L-RISMA cabang Pekalongan telah memberikan solusi dan kemudahan bagi nasabah yang memerlukan modal dengan jaminan kendaraan bermotor tanpa harus menyerahkan kendaraan tersebut kepada pihak BMT. Jadi yang dijaminkan hanya BPKB (Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor) saja. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bertujuan untuk mendapatkan sumber data primer. Sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini hanya mengumpulkan data-data atau keterangan yang dilakukan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancaralangsung dengan pihak terkait dan dokumentasi. Permasalahan yang akan dikaji adalah bagaimana implementasi jaminan fidusia dalam pemberian pembiayaan di KSPPS BMT L-RISMA cabang Pekalongan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi jaminan fidusia dalam pemberian pembiayaan di KSPPS BMT L-RISMA cabang Pekalongan yaitu untuk pembiayaan mulai dari Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) maka akan dipergunakan akta jaminan fidusia yang dibuat oleh Notaris, dikarenakan pihakBMT tidak berwenang mengeluarkan akta tersebut. Kontrak kerja sama antaraKSPPS BMT L-RISMA cabang Pekalongan dengan Notaris dalam hal pembuatan akta jaminan fidusia tersebut termasuk ke dalam syirkah akadjenis mufawadhah,dimana kerja sama antara dua pihak tersebut, setiap pihak hanya berpartisipasi dalam kerja, keduanya tidak menyertakan modal