WALI NIKAH AKIBAT PERKAWINAN BEDA AGAMA DI DESA REJO KATON KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2016

Nikah atau perkawinan merupakan suatu hal yang sangat penting dan mulia, demi terwujudnya suatu rumah tangga yang teratur, harmonis, dan sejahtera, serta terpeliharanya keturunan. Untuk dapat melaksanakan perkawinan harus dipenuhi syarat syarat sahnya Perkawinan bagi calon mempelai laki-laki maupun perempuan, salah satu syarat perkawinan yaitu, adanya wali nikah bagi calon mempelai perempuan. Kedudukan wali sangat penting sebagaimana diketahui bahwa yang berhak menjadi wali nikah terhadap seorang wanita adalah wali nasab. Wali nasab yang maksut disini adalah ayah kandung dari pada calon mempelai wanita. Pada dasarnya pernikahan sah apabila dilaksanakan dengan cara sesama agamanya. Apabila pernikahan dilakukan dengan beda agama maka, pernikahanya batal atau tidak sah. Begitu pula dengan wali nikah yang berbeda agama, bapak tidak bisa menikahkan anaknya secara islam, jikalau sibapak dalam keadaan non muslim. kenyataannya didesa-desa diseluruh Indonesia masih banyak anak yang menikah yang bapaknya dalam keadaan non muslim. Maka dari itu bagaimana hukum wali nikah non muslim pada pernikahan Islam di Desa Rejo Katon. Dan apa akibat hukumnya dari pernikahan tersebut. Begitupun Wali nikah pada calon mempelai wanita salah satu syarat sah menjadi wali yaitu beragama Islam, banyak yang masih terjadi didesa-desa yang bapaknya beragama Non Muslim akan tetapi anaknya beragama Islam. Karena hakekatnya pernikahan itu tidak untuk bermain-main kerena pernikahan adalah untuk melanjutkan keturunan keluarga yang sakinah mwaddah warohmah. Yang harapanya dapat mempunyai keturunan yang sholeh dan sholehah. Amin