PERBANDINGAN ANTARA METODE INQUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM SOLVING)TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS VII MTs AL - ITTIHADIYAH MEKARSARI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Proses belajar mengajar di sekolah bertujuan untuk meningkatkan pola berfikir siswa dan mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan yang lebih baik. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh hasil belajar siswa. Sedangkan tinggi rendahnya hasil belajar siswa berkaitan dengan kesulitan belajar yang dihadapi. Dalam rangka meningkatkan kualitas siswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar, maka diperlukan penekanan bagi setiap guru bidang studi dalam memberikan pelajaran dan hendaknya dapat menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan bahan kajian yang akan diajarkan dan dipelajari oleh siswa. Karena penerapan metode yang kurang sesuai dengan topik bahasan akan menjadikan masalah dan menghambat bagi guru maupun siswa yang belajar. Pembelajaran menggunakan metode inquiri dan model pembelajaran berbasis masalah (problem solving) adalah pembelajaran yang dipusatkan pada aktivitas berfikir siswa, sehingga diharapkan pembelajaran lebih aktif, lebih menarik minat siswa dalam memahami materi pelajaran khususnya pokok bahasan bilangan bulat. Sehingga penggunaan metode ini diharapkan dapat memacu aktivitas pembelajaran sekaligus meningkatkan kemampuan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran baik dengan menggunakan metode inquiri maupun model pembelajaran berbasis masalah (problem solving) sekaligus mengetahui perbandingan manakah rata-rata hasil pembelajaran yang lebih tinggi siswa kelas VII semester ganjil pada pokok bahasan bilangan bulat MTs Al-Ittihadiyah Mekarsari Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Al-Ittihadiyah Mekarsari Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014 pada bulan September 2013. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VII Mts Al-Ittihadiyah Mekarsari Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 64 siswa yang terdiri dari 2 kelas. Sampel penelitian ini ditentukan dengan cara sampling jenuh dengan menganbil semua populasi sebagai sampel dari kelas VII Mts Al-Ittihadiyah Mekarsari Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014. Dari dua kelas tersebut adalah kelas VII A dipilih sebagai kelas yang diajar menggunakan metode inquiri dan kelas VII B dipilih sebagai kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran 4 berbasis masalah (problem solving). Data hasil belajar diperoleh dari tes hasil belajar matematika yang dibuat oleh peneliti. Sebelum digunakan untuk mengambil data, soal terlebih dahulu diuji cobakan kepada siswa kelas VIII A sebanyak 33 siswa dan kelas VIII B sebanyak 34 siswa Mts Al-Ittihadiyah Mekarsari Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014 yang kemudian diuji validitas isi soal tes, uji reliabilitas. Dari data yang diperoleh, ternyata soal-soal tes valid dan reliabel, setelah itu data diuji normalitas sehingga sampel berasal dari sebaran populasi berdistribusi normal setelah itu diuji homogenitas untuk mengetahui kesamaan dua varians yang artinya kedua sampel berasal dari jenis yang sama dan layak diuji perbandingan kesamaan dan perbedaan dengan uji ttes. Pada perhitungan data didapat nilai rata-rata kelas yang diajar menggunakan metode inquiri sebesar 13 dan rata-rata kelas yang diajar menggunakan metode problem solving sebesar 13,65. Kedua rata-rata terlihat perbedaan tetapi pada perhitungan uji kriteria dengan tinggkat signifikasi 0,05 (5%). Sehingga pada penelitian diperoleh hasil bahwa H0 diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode inquiri dan siswa yang diajara menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem solving) pada pokok bahasan bilangan bulat siswa kelas VII Mts Al-Ittihadiyah Mekarsari Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014