TINJAUAN ISLAM TERHADAP JUAL BELI BORONGANDI KAMPUNG PUJO ASRI KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Studi Kasus Jual Beli Borongan Tanaman Jagung di Tangkainya di Sawah) TAHUN 2013

ABSTRAKTINJAUAN ISLAM TERHADAP JUAL BELI BORONGAN TANAMAN JAGUNG DI KAMPUNG PUJO ASRI KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAHOleh :SITI ROMIATINPM : 09120059Jual beli borongan adalah jual beli dalam jumlah yang besar secara besarbesaran, tidak satu-satu atau sedikit-sedikit. Jual beli ini adalah jual beli tanaman yang masih berada diareal persawahan atau ladang secara besar-besaran. Jual beli ini disamakan dengan Pelaksanaan jual beli Gharar yaitu hanya menggunakan perkiraan, barang yang diperjualbelikan tidak diketahui secara pasti dikarenakan menggunakan perkiraan, bukan timbangan yang sah.Seperti halnya yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Kampung Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah yang melakukan jual beli tanaman jagung secara borongan. Transaksi dilakukan ketika 2-3 minggu sebelum jagung benar-benar dipanen. Pembeli hanya akan melihat kondisi tanaman setelah itu memperkirakan jumlah yang akan dihasilkan dan memperkirakan harga yang sesuai. Setelah tanaman jagung benar-benar dipanen ternyata jumlah perkiraan terkadang tidak sesuai dengan harapan. Setelah dipanen hasilnya lebih besar dari yang diperkirakan sehingga para petani merasa dirugikan dan penjual mendapatkan keuntungan besar. Begitu pula sebaliknya jika jumlah hasil panen yang didapat itu lebih kecil dari yang diperkirakan maka penjualah yang akan mendapatkan kerugian besar. Di dalamnya memang terjadi akad jual beli, akan tetapi jual beli tersebut tidak sah karena tidak sesuai syariat jual beli yaitu adanya perbedaan jumlah hasil dari penafsiran dengan jumlah hasil yang sebenarnya, sehingga menimbulkan salah satu pihak ada yang merasa dirugikan. Dalam hukum Islam terdapat ketentuan-ketentuan yang mengatur jual beli, dan supaya jual beli itu sah dan menjadi pindahnya hak milik yang menjadi objek jual beli itu maka harus memenuhi rukun-rukun syaratsyarat yang dibarengi dengan ijab dan kabul. Jadi jual beli dalam hukum Islam apabila jual beli itu terjadi telah ijab dan kabul, maka pada saat itu telah terjadi perikatan yang penjual wajib menyerahkan barangnya yang dijual, dan sebaliknya pembeli wajib membayarnya dengan uang dari barang yang dibelinya (sebagai ganti) dan berhak atas barang tersebut. Akan tetapi jika jual beli tersebut dapat merugikan salah satunya maka jual beli ini dianggap gugur. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan data-data, juga menyajikan data dan menganalisis untuk memecahkan suatu masalah. Adapun metode pengumpulan data diantaranya dengan melakukan wawancara kepada petani di Kampung Pujo Asri. Observasi secara langsung terhadap objek tertentu yang menjadi titik penelitian serta mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan jual beli borongan dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian ini.Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di Kampung Pujo Asri untuk mengetahui bagaimana pandangan islam terhadap jual beli borongan tanaman jagung di Kampung Pujo Asri Kecamatan Trimurjo. Sehingga sebagai umat muslim kita dapat saling mengingatkan satu sama lain dalam kebenaran