PANDANGAN DOSEN FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG TERHADAP LAFADZ IJAB PADA AKAD NIKAH

Skripsi ini berjudul“ Pandangan Dosen Fakultas Syari‟ah dan Hukum Universitas Islam negeri Raden Fatah Palembang terhadap Lafadz Akad Nikah “ lafadz Akad nikah yang Menjadi perdebatan masyarakat pada umumnya mengenai Lafadz Akad Nikah yang seperti apa yang memang sesuai dengan syari‟at islam dan lafadz akad nikah ynag mengakibatkan sah dengan tidak sahnya menurut persepsi masyarakat pada umumnya. Rumusan Penelitian ini Meliputi : bagaimana Pandangan Dosen fakultas Syari‟ah dan hukum Universitas islam Negeri raden fatah palembang terhadap lafadz Akad Nikah dan Bagaimana Implikasi dari pada perbedaan Redaksi Kalimat Ijab di dalam Akad Nikah . Penelitian ini merupakan penelitian Library Research. Data yang di kumpulkan dengan Studi Pustaka dan Wawancara yang kemudian di analisis dengan tekhnik Deskriptif kualitatif dalam menjabarkan pembahasan-pembahasan tentang Lafadz Akad Nikah Yang menimbulkan perbedaan pendapat di masyarakat pada umumnya. Selanjutnya pembahasan tentang permasalahn tersebut dilihat dari pandangan Hukum Islam dengan tekhnik Kualitatif dalam pola pikir deduktif, yaitu dengan meletakkan Hukum Islam sebagai rujukan dalam Menilai permasalahan redaksi kalimat Ijab tersebut. Hasil Penelitian ini Menyimpulkan bahwa Lafadz akad nikah tersebut sah apabila kata kerja (Fi‟il Madhi atau Fi‟il Mudhari‟) di dalamnya terdapat makna nikah (Zawwajtuka atau Ankahtuka) yang di sebutkan oleh wali baik wali nasab ataupun wali hakim bagi anak perempuan tadi (mempelai perempuan) jadi, baik laki-laki ataupun perempuan yang di dahulukan dalam penyebutan ketika pengucapan itu tidak masalah karena sama saja menuju ke satu titik yaitu”Nikah” yang paling penting bahasa yang di gunakan di pahami oleh kedua belah pihak