PENGARUH PENERAPAN METODE BCM (BERMAIN CERITA MENYANYI) TERHADAP AKTIVITAS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI MADRASAH IBTIDAIYAH MAZRO’ATUL ULUM JAYA BAKTI

Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran, baik secara fisik maupun mental. Tanpa adanya aktivitas belajar proses pembelajaran tidak akan tercapai dengan baik. Ada banyak metode strategi dan tekhnik yang dapat digunakan dalam pembelajaran, salah satunya yaitu metode BCM, metode ini dapat melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran, selain itu metode BCM juga dapat menghibur siswa dalam belajar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode BCM (Bermain Cerita Menyanyi) pada mata pelajaran Matematika, bagaimana aktivitas belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode BCM (Bermain Cerita Menyanyi) pada mata pelajaran matematika, dan bagaimana pengaruh penerapan Metode BCM (Bermain Cerita Menyanyi) terhadap aktivitas belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode BCM (Bermain Cerita Menyanyi) pada mata pelajaran matematika, untuk mengetahui aktivitas belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode BCM (Bermain Cerita Menyanyi) pada mata pelajaran matematika dan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode BCM (Bermain Cerita Menyanyi) terhadap aktivitas belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen Pre- experimental design (non design) bentuk One-Group. Sampel penelitian berjumlah 17 siswa di kelas II. Teknik pengambilan sampel yaitu random sampling (sampel rambang). Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa Angket dalam bentuk pilihan ganda. Adapun teknik pengumpulan data berupa test (angket) yang berjumlah 10 soal dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah TSR dan Korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan Metode BCM (Bermain Cerita Menyanyi) yang digunakan dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa secara signifikan pada pembelajaran Matematika. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai aktivitas belajar siswa yang menggunakan Metode BCM (Bermain Cerita Menyanyi). Hal ini terbukti dari deskripsi data angket, ketika belum menggunakan Metode BCM (Bermain Cerita Menyanyi) mendapatkan hasil mean = 47 dan aktivitas belajar sesudah menggunakan Metode BCM (Bermain Cerita Menyanyi) mendapatkan hasil mean = 77 dari hasil tersebut dapat dipersentasekan bahwa aktivitas belajar sebelumnya termasuk dalam kategori rendah karena ini terbukti sebanyak 41,17 % mendapatkan skor rendah. Dan hasil belajar setelahnya termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase sebanyak 58,83 %. Sedangkan hasil analisis data dengan menggunakan statisti korelasi product moment diperoleh 2,142,95 t o telah diperoleh sebesar 3,22, sedangkan t t = 2,14 dan 2,95 maka t o lebih besar dari pada t t baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%. Dengan demikian, Ho ditolak, ini berarti dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikansi antara nilai aktivitas belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan Metode BCM (Bermain Cerita Menyanyi) tersebut