STRATEGI GURU PAI DALAM MENGINTERNALISASIKAN PEMAHAMAN KEAGAMAAN SISWA KELAS VII PADA MATERI SHALAT WAJIB LIMA WAKTU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) 6 RANTAU BAYUR

Penelitian ini berjudul “Strategi guru PAI dalam menginternalisasikan pemahaman keagamaan siswa kelas VII pada materi shalat wajib lima waktu di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6 Rantau Bayur”. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pemahaman materi shalat wajib lima waktu, bagaimana strategi guru PAI dalam menginternalisasikan pemahaman keagamaan materi shalat wajib lima waktu dan apa faktor pendukung dan penghambat strategi guru PAI di SMP Negeri 6 Rantau Bayur. Kemudian peneliti ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman materi shalat wajib lima waktu siswa kelas VII dan mengetahui strategi guru PAI dalam menginternalisasikan pemahaman keagamaan siswa kelas VII pada materi shalat wajib lima waktu serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat strategi guru PAI dalam menerapkan strategi untuk pemahaman materi shalat wajib lima waktu. Jenis penelitian ini menggunakan Field Rseach yaitu penelitian lapangan. Selanjutnya yang menjadi Informan dalam penelitian ini adalah, guru Pendidikan Agama Islam. Sumber data yang digunakan adalah sumber primer yaitu guru Pendidikan Agama Islam dan yang menjadi sumber data sekunder diperoleh dari siswa-siswi, arsip-arsip yang tersimpan di sekolah. Jenis data yang digunakan adalah jenis data kulitatif yaitu data non angka yang berupa kalimat meliputi gambaran mengenai strategi guru Pendidikan Agama Islam dan pemahaman materi shalat wajib lima waktu siswa kelas VII SMP Negeri 6 Rantau Bayur dan faktor pendukung dan penghambat strategi guru PAI dalam menerapkan strategi belalajar mengajar di dalam kelas. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: Pertama pemahaman materi shalat wajib lima waktu siswa kelas VII adalah siswa dalam proses belajar mengajar di kelas siswa belum memahami materi pelajaran ketika guru PAI menjelaskan materi shalat wajib lima waktu di dalam kelas dikarenakan siswa masih ada yang malas, ribut, mengobrol, ketika guru PAI menjelaskan materi shalat wajib lima waktu dalam kelas. Kedua strategi guru PAI dalam menginternalisasikan pemahaman keagamaan shalat wajib lima waktu dengan cara guru memberikan contoh shalat wajib lima waktu lalu siswa di suruh untuk maju ke depan untuk mempraktekan tata cara shalat wajib lima waktu di depan kelas. Ketiga faktor pendukung dan penghambat strategi guru PAI antara lain adalah faktor yang mendukung adanya buku paket, adanya media yang digunakan seperti laptop proyektor dan CD yang bersangkutan dengan mata pelajaran yang diajarkan dan faktor penghambat antara lain siswa belum mengerti dengan materi yang disampaikan ketika proses belajar mengajar berlansung di dalam kelas ketika guru menjelaskan materi shalat wajib lima waktu di dalam kelas