TINJAUAN FIQH MUAMALAH TERHADAP KERJASAMA USAHA TRAVEL (Studi Di PO.Bintang Selatan Travel Palembang-Manna)

Dalam kehidupan sehari-hari mempunyai kepentingan dan kebutuhan yang terpenuhi jika dikerjakan bersama-sama. Sangatlah tepat bila dikatakan bahwa kerjasama usaha ini adalah sangat penting peranannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena sistem kerjasama usaha ini dapat mempermudah proses untuk memenuhi kebutuhan manusia. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah mekanisme kerjasama usaha travel di PO. Bintang Selatan Travel Palembang-Manna, adapun yang menjadi latar belakang permasalahan yang ada di PO. Bintang Selatan Travel Palembang-Manna ini adalah 2 bentuk kerjasama, yaitu kerjasama yang dilakukan antara pihak loket dengan pihak sopir yang memiliki kendaraan sendiri dan kerjasama yang dilakukan antara pihak loket dengan pihak sopir yang tidak memiliki kendaraan sendiri. Adapun transaksi kerjasama di perusahaan ini menggunakan akad perjanjian tertulis yang disampaikan secara lisan yang langsung diucapkan oleh pemilik usaha kepada sopir. Permasalahan yang diteliti dalam skripsi ini adalah bagaimana mekanisme kerjasama usaha travel di PO. Bintang Selatan Travel Palembang-Manna dan bagaimana tinjauan fiqh muamalah terhadap mekanisme kerjasama usaha travel di PO. Bintang Selatan Travel Palembang-Manna. Skripsi ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research) yaitu penulis, meneliti langsung ke lapangan untuk menghimpun data yang erat hubungannya dalam penelitian ini. Data dalam penelitian ini berupa data kualitatif yaitu data yang berupa deskripsi ide-ide, pemikiran-pemikiran tentang sesuatu yang berhubungan dari sumber data primer dan sekunder. Mengenai teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, wawancara, angket dan dokumentasi yang berhubungan dengan skripsi ini. Mekanisme kerjasama usaha travel di PO. Bintang Selatan Travel Palembang-Manna, antara pemilik usaha (pihak loket) dengan pihak sopir (baik yang memiliki kendaraan sendiri maupun tidak memiliki kendaraan) melakukan perjanjian tertulis yang disampaikan secara lisan, kemudian dalam pembagian hasil kedua belah pihak sepakat menggunakan sistem bagi hasil. Berkaitan dengan permasalahan dibolehkan maupun yang dilarang dalam syari’at Islam, sebagaimana kedua belah pihak mengadakan sebuah perjanjian. Bentuk kerjasama ini tidak berbentuk samar-samar karena terdapat modal, barang, manfaat, keuntungan, bagi hasil sesuai kesepakatan dan kerjanya saling berhubungan sesuai dengan syarat dari syirkah abdan. Maka dalam syariat Islam bentuk kerjasama usaha travel di PO. Bintang Selatan Travel Palembang-Manna ini diperbolehka