PERSEPSI DOSEN FIQH DAN HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN RADEN FATAH PALEMBANG TENTANG PENJATUHAN SANKSI PIDANA BAGI PELAKU GRATIFIKASI

ABSTRAK Penelitian ini berjudul PERSEPSI DOSEN FIQH DAN HUKUM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN RADEN FATAH PALEMBANG TENTANG PENJATUHAN SANKSI PIDANA BAGI PELAKU GRATIFIKASI ini dilatar belakangi oleh maraknya tindak pidana luar biasa yaitu tindak pidana gratifikasi yang semangkin merajalela. Disamping itu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gratifikasi serta perbuatan tersebuat banyak tidak sesuai dengan sankinya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1). Bagaimana persepsi dosen fiqh dan hukum fakultas syari’ah dan hukum tentang pemaknaan tindak pidana gratifikasi? 2). Bagaimana persepsi dosen fiqh dan hukum fakultas syari’ah dan hukum terhadap sanksi pidana atas pelaku gratifikasi? Guna menjawab permasalahan tersebut, maka penulis melakukan sebuah penelitian. Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris dengan lokasi penelitian pada fakultas syari’ah dan hukum UIN Raden Fatah Palembang, dengan jumlah populasi 163 orang. Dosen fiqh berjumlah 35 orang dan dosen hukum berjumlah 41 orang. Pengambilan sample dengan menggunakan purposive sampling yang terpilih dijadikan sample hanya 7 orang yang ahli dalam bidang fiqh dan hukum. Jenis data yang diambil berdasarkan data kualitatif dan sumber data digunakan adalah bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier: bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang diperoleh langsung dari sumbernya, yaitu hasil wawancara langsung kepada dosen fiqh dan hukum fakultas syari’ah dan hukum UIN Raden Fatah Palembang. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang dikumpul melalui studi pustaka dan studi dokumentasi yang dikutif dari buku, internet, demografi, hasil penelitian, karya ilmiah, jurnal, katalog yang berhubungan dengan penelitian ini. Dan bahan hukum tersier yakni bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukun sekunder, yakni Ensiklopedia Hukum, Kamus Besar Bahasa Indonesia,media cetak dan internet. Adapun yang menjadi kesimpulan dari penelitian ini adalah pertama pendapat dosen fiqh dan hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Raden Fatah Palembang tentang pemaknaan tindak pidana gratifikasi dan sebagian besar dosen berpersepsi bahwa gratifikasi ialah pemberian yang berhubungan dengan jabatannya. Sedangkan sanksi pidana atas pelaku gratifikasi yang terdapat dalam Undang-Undang, Dosen menjawab sudah sesuai dengan Undang-Undang. Sedangkan menurut hukum Islamnya tindak pidana gratifikasi termasuk Al-Risywah (penyuapan) dan dikenakan jarimah Ta’zir