EFEKTIFITAS DISTRIBUSI ZAKAT BAZNAS SUMSEL DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK DI PASAR KUTO PERIODE 2011-2013 (Skripsi)

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2014 mencapai 11,25%, berkurang 0,22% dibandingkan September 2013 yang mencapai 28,60%. Sedangkan jumlah penduduk miskin di Sumatera Selatan pada Maret 2014 mencapai 13,91%. Berdasarkan penelitian Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB menunjukkan nilai potensi zakat secara nasional mencapai angka Rp217 triliun. Sementara itu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) baru mampu menghimpun 1% dari potensi zakat yang ada. Adapun Peraturan Pemerintah RI No. 14 Tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat dalam pasal 3 menyatakan bahwa pengelolaan zakat bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi pelayanan dan pengelolaan zakat, dan meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Efektifitas Distribusi Zakat BAZNAS Sumsel dalam Meningkatkan Kesejahteraan Mustahik di Pasar Kuto Priode 2011-2013.” Dengan pokok permasalahan, pertama bagaimana efektifitas pengelolaan zakat BAZNAS Sumatera Selatan dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik. Kedua adakah peran zakat dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik di pasar Kuto Palembang. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu setelah data didapatkan, maka akan diuraikan dan dijelaskan semaksimal mungkin. Kemudian secara deduktif yaitu menarik kesimpulan yang bersifat umum ke khusus sehingga menyajikan hasil penelitian yang dapat dengan mudah difahami sehigga menambah khazanah ilmu pengetahuan. Adapun tujuan dari penelitian ini, penulis ingin mengetahui efektifitas pengelolaan zakat BAZNAS Sumatera Selatan dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik, dan mengetahui peran zakat dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik di pasar kuto Palembang. Dari hasil penelitian yang didapat bahwa Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sumatera Selatan melakukan pengelolaan penghimpunan dengan tiga cara yaitu sosialisasi, kerja sama, dan pemanfaatan rekening bank, telah dilakukan secara efektif tetapi belum optimal karena Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sumatera Selatan tidak melakukan penghimpunan secara langsung kepada mustahik, pengelolaan pendistribusian zakat telah efektif melalui program-progam, sedangkan pengeloaan pendayagunaan zakat dialihkan ke Baitul Qiradh salah satunya Baitul Qiradh Radio Bazz di pasar Kuto Palembang dengan cara pemberian pinjaman modal usaha dangan pola qardhul hasan yang dilakukan belum efektif karena tidak adanya pendampingan maupun pengawasan terhadap usaha mustahik. Distribusi zakat yang diberikan kepada mustahik di pasar Kuto Palembang dapat mempengaruhi kesejahteraan mustahik