PENGARUH KOMPETENSI, MOTIVASI, PENDIDIKAN LATIHAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAPA KINERJA PENYULUHAN PERTANIAN PADA KANTOR PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN KABUPATEN TELUK BINTUNI

Pegawai Penyuluh Pertanian sebagai bagian inti dari organisasi memerlukan adanya perhatian dan pembinaan yang efektif guna menumbuhkan dan memelihara kinerjanya untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan motivasi yang tinggi, diharapkan pegawai dapat berpartisipasi aktif dan penuh gairah guna mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Aspek-aspek yang mencakup kinerja penyuluh pertanian sangatlah luas dan mendalam, karena itulah masalah dalam penelitian ini akan dibatasi untuk mengetahui dan menganalisis apakah ada pengaruh kompetensi, motivasi kerja, DikLat dan iklim organisasi baik secara parsial maupun bersama-sama terhadap kinerja penyuluh pertanian di Kantor Pelaksana Penyuluh Pertanian kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat.rnMetode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah rancangan kuantitatif dengan metode pengambilan data melalui kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi kepada responden yang dipakai sebagai sampel penelitian yakni pegawai-pegawai penyuluh pertanian di Kantor Pelaksana Penyuluh Pertanian kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat yang berjumlah 21 orang. Sedangkan analisis data dilakukan melalui analisis statistik dengan bantuan program SPSS for windows vers. 14 dan ditunjang dengan analisis diskriptif.rnHasil penelitian menunjukkan: rn1.Kompetensi secara signifikan mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian, dengan koefisien regresi sebesar 0,817 (p-value= 0.000). Hal ini menunjukkan bahwa motivasi pegawai, akan mendorong naiknya kinerja secara langsung sebesar 81,7%. rn2.Motivasi kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian, dengan koefisien regresi sebesar 0,672 (p-value= 0.000). Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi kerja pegawai, akan mendorong naiknya kinerja secara langsung sebesar 67,2%. rn3.Pendidikan dan Latihan secara signifikan mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian, dengan koefisien regresi sebesar 0,462 (p-value= 0.000). Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi kerja pegawai, akan mendorong naiknya kinerja secara langsung sebesar 46,2%. rn4.Iklim organisasi secara signifikan mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian, dengan koefisien regresi sebesar 0,572 (p-value= 0.000). Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi kerja pegawai, akan mendorong naiknya kinerja secara langsung sebesar 57,2%. rn5.Kompetensi, motivasi, pendidikan dan latihan serta iklim organisasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja penyuluh pertanian sebesar 45,3 %. Hal ini ditunjukkan dengan penyuluh pertanian yang senang pada pekerjaannya, target perkerjaan tertentu, adanya perhatian dari pihak organisasi, dan adanya kompetensi yang tinggi, akan mendorong naiknya kinerja sebesar 45,3%.rn143 hlm, 29 c