Makalah ini mengkaji tentang metode-metode penelitian dalam kajian-kajian Islam. Hal ini berlandaskan bahwa Islam tidaklah meletakan ilmu itu dalam kerangka dikotomis. Yang membedakannya adalah nilai-nilai manfaat dan maslahat. Munculnya pemikiran yang diklaim sebagai paham dikotomis ilmu agamawi dan duniawi, secara historis, tampaknya salah satu konsekuensi dari era disintegrasi. Kelanjutannya, muncul statemen bahwa ilmu yang agamawi (ilmu-ilmu agama) harus mendapat perhatian yang lebih ketimbang ilmu yang duniawi (ilmu-ilmu dunia). Kemudian, pahala ilmu agamawi dipandang lebih banyak dibanding ilmu-ilmu duniawi. Statemen dan pandangan semacam ini tentu saja tidak memiliki dasar pijakan atau dalil yang jelas. Sedangkan metode-metode peneli...