Perencanaan Gedung The Samator Superblock Dengan Elemen Struktur Beton Pratekan Parsial Paska Tarik

Perencanaan Gedung Perkantoran The Samator setinggi 20 lantai (±78,5,00 m) ini dirancang dengan beton bertulang biasa pada keseluruhan lantai. Pada setiap lantainya terdapat ruangan dengan balok bentang 16 meter. Secara penerapan, penggunaan bahan dan material dinilai tidak efektif menggunakan beton bertulang, sebagai langkah efektif perencanaan ulang dibuat menggunakan beton pratekan. Dalam perkembangannya system balok pratekan dalam perencanaan gedung membutuhkan pertimbangan tertentu seperti penggunaan system pratekan parsial untuk menambah kemampuan menahan beban lateral, penggunaan system post tension (pasca tarik) untuk kemudahan konstruksi pada gedung. Dalam Tugas Akhir ini dibahas perencanaan dengan menggunakan beton pratekan. Perencanaan yang dilakukan pada The Samator meliputi perencanaan struktur sekunder, struktur utama pratekan maupun non-pratekan, perhitungan pondasi, serta metode pelaksanaan dari pembangunan gedung tersebut termasuk konstruksi yang mempertimbangkan eliminasi momen tahanan kolom terhadap post-tension balok (momen resisting coloumn). Dalam perencanaan beton pratekan penulis menggunakan perhitungan khusus mengenai dimensi dan pemberian gaya pratekan, serta kontrol yang disesuaikan dengan beton pratekan.Untuk perencanaan beton bertulang biasa penulis menggunakan perhitungan dan peraturan yang sesuai dengan syarat beton bertulang biasa. Perencanaan ini harus memenuhi peraturan mengenai bangunan tahan gempa yang terbaru, seperti SNI 03-2847-2013, SNI 03-1729-2002, SNI 03-1726-2012, PPIUG 1983, serta ACI 2008 (American Concrete Institute) khusus untuk pendetailan beton pratekan dan aturan lain mengenai beton pratekan yang sesuai dengan konsep bangunan tahan gempa. ========== The Samator Office Building That reach 20 floors (± 78,5,00 m) is designed with ordinary reinforced concrete on the whole floor. On each floor there is a room with beams span 16 meters. In the application, the use of materials and material considered ineffective use of reinforced concrete, as an effective measure redesign created using prestressed concrete. In the development of the system of prestressed beams in the building design requires certain considerations such as the use of partial prestressed system to add the ability to withstand lateral loads, the use of post-tension system (after appeal) for ease of construction on the building. In this final project discussed designing using prestressed concrete. design is done on the Samator include designing secondary structure, the main structure of prestressed and nonprestressed, the calculation of the foundation, as well as the implementation of the method of construction of the building including the construction of a moment to consider the elimination of the column of prisoners post-tension beam (moment resisting coloumn). In prestressed concrete plan writer uses a special calculation of the dimensions and the provision of prestressed force, and controls that are tailored to the prestressed concrete. For the ordinary reinforced concrete planning authors use calculations and regulations in accordance with ordinary reinforced concrete terms. This design must comply with the regulations of the latest earthquake-resistant buildings, such as the SNI 03-2847-2013, SNI 03-1729-2002, SNI 03-1726-2012, PPIUG 1983 and 2008 ACI (American Concrete Institute) specifically for prestressed concrete detailing and other rules regarding prestressed concrete in accordance with the concept of earthquake resistant buildings