Analisis Sifat Korosi SS304 Terlapisi Komposit PANI/ZrO2 Dengan Variasi Struktur ZrO2 Dalam Larutan Salinitas Tinggi NaCl 3,5%

Telah dilakukan penelitian mengenai sifat korosi komposit PANI/ZrO2 bervariasi struktur pada medium larutan salinitas tinggi. Dalam penelitian ini digunakan medium korosif yaitu NaCl 3,5% yang merepresentasikan medium korosif panas bumi dengan salinitas tinggi. Pada penelitian ini, ZrO2 (Zirkonia) disintesis dari bahan dasar pasir zirkon (Zirkonium Silikat) Kereng Pangi, Kalimantan Tengah. Ekstraksi zirkonia dari pasir zirkon terbagi menjadi dua proses yaitu preparasi Zirkon (ZrSiO4) dan alkali fusion-kopresipitasi. Proses preparasi zirkon dilakukan untuk meningkatkan kemurnian pasir Zirkon dan proses alkali fusion-kopresipitasi dengan menggunakan NaOH pada suhu 700°C untuk memecah ikatan Si-O pada zirkon kemudian dilakukan ekstraksi zirkonia dengan metode kopresipitasi dengan NH4OH 10% untuk mendapatkan zirkonia amorf. Pada penelitian ini, serbuk zirkonia amorf dikalsinasi dengan tiga variasi temperatur yaitu 800°C, 1000°C dan 1200°C. Pembuatan komposit PANi/Zirkonia (PANi sebagai matrik dan ZrO2 sebagai pengisi) dilakukan dengan menggunakan metode polimerisasi in-situ, dan hasil sintesis dikonfirmasi menggunakan karakterisasi XRD dan FTIR. Komposit PANi/ZrO2 dilapiskan pada spesimen baja yaitu Stainless steel 304 dengan metode pengecatan spray dan dikarakterisasi dengan uji polarisasi pada larutan NaCl 3,5%. Dari hasil polarisasi didapatkan bahwa laju korosi sampel PZA, PZK800, PZK1000, dan PZK1200 berturut-turut yaitu 5,967x10-7, 1,522x10-7, 1,8176x10-7, dan 65,12x10-7 mmpy. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komposit PANi/zirkonia dengan pengisi serbuk zirkonia yang dikalsinasi pada temperatur 800°C selama 3 jam memiliki ketahanan korosi yang paling baik. =========== R esearch on the corrosion properties of composite PANI / ZrO 2 has been found to vary the structure of high salinity solution medium. In this study used corrosive medium that is 3.5% NaCl which represents corrosive medium of geothermal with high salinity. In this study, ZrO2(Zirconia) was synthesized from the raw material of zircon sand (Zirconium Silicate) Kereng Pangi, Central Kalimantan, containing element Zr 92%. Zirconia extraction of zircon sand was divided into two processes: preparation of Zircon(ZrSiO4) and alkali fusion-coprecipitation. The zircon preparation process was carried out to increase the purity of Zircon sand and alkali fusion-coprecipitation process by using NaOH at 700° C to break Si-O bonds in zircon and then extracted zirconia by coprecipitation method with 10% NH4OH to obtain amorphous zirconia. In this study, amorphous zirconia powder was calcined with three temperature variations of 800° C, 1000° C and 1200° C. Synthesis of PANi/Zirconia composite (PANi as matrix and ZrO2 as filler) has been conducted using in-situ polymerization method, and the results of synthesis were confirmed using XRD and FTIR characterization. The PANi/ZrO2composite was then coated on a stainless steel 304 specimen by spray painting method and char acterized using polarization test in 3.5% NaCl solution. The result of polarization showed that the corrosion rate of PZA, PZK800, PZK1000 and PZK1200 samples are 5,96710-7, 1,522 10-7, 1,817610-7, and 65,12 10-7 mmpy. It can be concluded that a composite of PANi/zirconia with zirconia powder filler calcined at 800°C for 3 hours has the best corrosion resistance