Studi Kehilangan Air Komersial (Studi Kasus: PDAM Kota Kendari Cabang Pohara)

Kehilangan air merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh PDAM di Indonesia. Menurut data resmi PDAM Kota Kendari tahun 2015, rata-rata kehilangan air PDAM Kota Kendari Cabang Pohara mencapai 57,99% yaitu sebesar 3.041.257 m3. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi komponen kehilangan air komersial dan menetapkan strategi penurunan kehilangan air komersial pada PDAM Kota Kendari Cabang Pohara. Penelitian ini menggunakan metode neraca air yang didapatkan dari data primer dan sekunder yaitu konsumsi resmi dan kehilangan air. Analisis perhitungan neraca air digunakan agar dapat mengetahui komponen kehilangan air komersial pada PDAM secara lebih spesifik. Tingkat kehilangan air yang diperoleh dari hasil perhitungan neraca air yaitu kehilangan air fisik sebesar 54,23% dan kehilangan air komersial sebesar 3,76%. Kehilangan air komersial ini setara dengan 197.302 m3 per tahun dengan kerugian sebesar Rp 2.261.825.700,- per tahun. =========================================================================================== Water losses is one issue that often occurs at PDAM in Indonesia. According to official data of PDAM Kendari 2015, the average water losses PDAM Kendari-District of Pohara reached 57.99% (about 3.041,257 m3). The purpose of this research are to identify the components of apparent losses and decide apparent losses reduction strategies in PDAM Kendari-District of Pohara. This research uses water balance that derived from primary and secondary data is authorized consumption and water losses. Analysis of water balance calculation was used in order to identify the components of apparent losses more specifically. Water losses obtained from the water balance calculation that physical losses is reached 54,23% and apparent losses is reached 3,76%. This apparent losses be equal to 197.302 m3/year and it is enough to make suffer a financial loss up to Rp 2.261.825.700/year