Faktor Risiko Kejadian Gizi Kurang Pada Anak Balita Usia 25-60 Bulan di Kelurahan Taipa Kota Palu

ABSTRAK KHAIRUNNISA. Faktor Risiko Kejadian Gizi Kurang Pada Anak Balita Usia 25-60 Bulan di Kelurahan Taipa Kota Palu (di bawah bimbingan Rosmala Nur dan Nikmah Utami Dewi). Peminatan Gizi Masyarakat Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako Palu Skripsi, Desember 2016 Gizi kurang dan gizi buruk merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita sehingga berdampak pada kualitas sumberdaya manusia. Kelurahan Taipa merupakan salah satu kelurahan di Kota Palu yang memiliki prevalensi gizi kurang paling tinggi yaitu 13,5% pada tahun 2014. Faktor penyebab terjadinya gizi kurang-buruk yaitu pola pemberian makan selama 1000 Hari Pertama Kehidupan yaitu IMD, ASI Eksklusif, Ketepatan Pemberian MP-ASI, Variasi MP-ASI dan ASI sampai usia 2 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Faktor Risiko Kejadian Gizi Kurang-Buruk Pada Anak Balita Usia 25-60 Bulan di Kelurahan Taipa Kota Palu”. Jenis penelitian menggunakan Survey Analitik dengan pendekatan Case Control. Jumlah sampel 33 kasus dan 66 kontrol dengan matching umur dan jenis kelamin. Data dianalisis menggunakan Software Statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak melakukan IMD (OR=6,923; CI 95%=2,514-19,066), tidak memberi ASI Eksklusif (OR=2,925; CI 95%=1,062-8,056), tidak memberi MP-ASI tepat waktu (OR=7,111; CI 95%=2,783-18,173), tidak memberi MP-ASI bervariasi (OR=9,839; CI 95%=3,104-31,191) merupakan faktor risiko gizi kurang-buruk. ASI sampai usia 2 tahun merupakan faktor risiko gizi kurang-buruk (OR=1,474; CI 95%=0,624-3,480), tetapi tidak signifikan. Disarankan kader yang ada di wilayah Kelurahan Taipa agar lebih giat dalam memberikan penyuluhan mengenai pola pemberian makanan agar ibu dapat memberikan makanan yang tepat dan sesuai dengan balita. Kata Kunci : Gizi Kurang-Buruk, IMD, ASI Eksklusif, MP-ASI, ASI 2 Tahun ABSTRACT KHAIRUNNISA. Risk Factors Of Undernourished Children In Age 25-60 Months at Taipa Village, Palu (under the guidance Rosmala Nur and Nikmah Utami Dewi). Specialisation in Public Nutrition Public Health Program Faculty of Medicine and Health Sciences Tadulako University, Palu Thesis, December 2016 Undernourished is one of the nutritional problems in Indonesia that influence the growth and development of infants that have an impact on the quality of human resources. Taipa Village is one of the villages in Palu that has the highest prevalence of undernourished (13.5%) in 2014. The cause of the occurrence of undernourished is feeding patterns for 1000 Day One of Life that are initiation of breastfeeding, exclusive breastfeeding, accuracy consume of complementary feeding, variation of complementary feeding and breastfeeding until 2 years old. This research aims to determine "Risk Factors of Undernourished Children In Age 25-60 Months at Taipa Village, Palu". This research uses Analytical Survey with Case Control approachment. The sample are 33 cases and 66 controls with age and sex matching. The data analyzed by Statistics Software. The results showed not give Initiation of Breastfeeding (OR=6.923; 95% CI=2.514-19.066), non exclusive breastfeeding (OR=2.925; 95% CI=1.062-8.056), non accuracy consume of complementary feeding (OR=7.111; 95% CI=2,783-18.173), non variations of complementary feeding (OR=9.839; 95% CI=3.104-31.191) is a risk factor of undernourished. Breastfeeding until 2 years old is not a risk factor of undernourished (OR=1.474; 95% CI=0.624-3.480), but not significant. The writer suggest that the cadres in the Taipa Village to be more active in providing the education about feeding patterns so that the mothers can provide the proper foods and appropriate for a toddler. Keywords: undernourished, initiation of breastfeeding, exclusive breastfeeding, complementary feeding, breastfeeding until 2 years ol