Pengaruh Pemberian Sereal Bekatul Terhadap Profil Lipid, Kadar Malondialdehid (Mda), Dan Gambaran Histopatologi Organ Aorta Pada Model Tikus Hiperkolesterolemia

Kolesterol merupakan golongan lipid yang dibutuhkan tubuh untuk berbagai fungsi metabolisme seperti menstimulasi pembentukan hormon adrenalin, hormon seks, asam empedu dan vitamin D. Kolesterol menjadi berbahaya ketika kadarnya di dalam tubuh melebihi batas normal yaitu di atas 200 mg/dL. Kondisi kolesterol yang melebihi batas pada tubuh atau hiperkolesterolemia ditandai dengan tingginya kadar kolesterol total, LDL, trigliserida dan rendahnya kadar HDL dalam plasma darah. Kolesterol yang berlebih akan terakumulasi di pembuluh darah dan dapat menyebabkan rusaknya pembuluh darah. Tubuh secara alami akan menetralkan kadar kolesterol darah dengan membentuk asam empedu dan dikeluarkan melalui feses, namun hasil samping dari pembentukan asam empedu adalah radikal bebas. Radikal bebas akan menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid yang dapat menghasilkan MDA. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari potensi sereal bekatul terhadap perubahan profil lipid, penurunan kadar MDA dan perbaikan kerusakan jaringan pada organ aorta akibat hiperkolesterolemia. Penelitian ini mengunakan hewan uji tikus putih Ratus norvegicus yang telah disetujui komisi etik Universitas Brawijaya dengan nomor 946-KEP-UB. Hewan uji dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol (hanya diberi pakan normal), kelompok hiperkolesterolemia (diberi pakan normal dan diet hiperkolesterolemia) dan 3 kelompok terapi dengan variasi dosis berturut-turut 270, 540 dan 810 mg/kg BB. Tahapan penelitian ini terdiri dari: 1). Uji Kualitatif senyawa tokoferol dan serat dalam sampel, 2). Pembuatan hewan model hiperkolesterolemia, 3). Pemberian terapi pada tikus yang telah mengalami kondisi hiperkolesterolemia, dan 4). Analisis profil lipid, kadar MDA dan histopatologi aorta. Data yang diperoleh dianalisis oneway Anova dengan Tukey sebagai uji lanjutannya untuk profil lipid dan kadar MDA, sedangkan histopatologi aorta dilakukan secara deskriptif menggunakan mikroskop. Analisis data statistik membuktikan sereal bekatul dapat berpengaruh terhadap perubahan profil lipid dan kadar MDA. Pada dosis 810 mg/kg BB kadar kolesterol total, trigliserida, LDL dan MDA mengalami penurunan yaitu 53,75%, 31,25%, 68,25%, 50,88%, sedangkan kadar HDL mengalami peningkatan sebesar 20,75%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi sereal bekatul berpengaruh signifikan terhadap perubahan profil lipid, penurunan kadar MDA dan memperbaiki kerusakan organ aorta pada model tikus hiperkolesterolemia. Sereal bekatul diketahui memiliki potensi menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Kandungan serat, tokoferol dan lignin dalam bekatul diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol darah selain komponen bioaktif lainnya seperti fitosterol, oryzanol dan β-sitesterol. Serat mengikat kolesterol dalam tubuh dan mengeluarkannya melalui feses sedangkan tokoferol dan lignin sebagai antioksidan yang menghentikan proses peroksidasi lipid dan mengurangi stress oksidatif