Pengaruh Ekstrak Etanolik Pegagan (Centella asiatica) terhadap Ekspresi Dopamin Reseptor D1, Ekspresi Dopamin Reseptor D2, dan Aktivitas Lokomotor pada Embrio Zebrafish yang Dipapar AlCl3.

Aluminium merupakan salah satu jenis logam berat yang paparannya dapat berefek pada gangguan fungsi otak, paru-paru, ginjal, dan organ penting lainnya. Paparan aluminium secara terus-menerus selama masa kehamilan dan menyusui mengakibatkan gangguan perkembangan persisten seperti cacat pada refleks motorik-sensorik, aktivitas lokomotor, perilaku, dan kognitif. Aluminium sangat neurotoksik dan dapat menghambat perkembangan otak prenatal dan postnatal. Paparan aluminium di otak dapat meningkatkan reactive oxygen species (ROS) sehingga terjadi stres oksidatif. Peningkatan ROS tanpa diimbangi dengan peningkatan antioksidan akan menurunkan sintesis dopamin dengan mengganggu aktivitas tirosin hidroksilase. Penurunan dopamin mempengaruhi ekspresi dopamin reseptor D1 (DRD1) dan dopamin reseptor D2 (DRD2) yang menyebabkan gangguan aktivitas lokomotor. Pegagan (Centella asiatica) merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki efek antioksidan yang mampu mencegah stres oksidatif serta membersihkan radikal bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh ekstrak etanolik pegagan (Centella asiatica) terhadap ekspresi DRD1 dan DRD2, dan aktivitas lokomotor pada embrio zebrafish yang dipapar AlCl3. Desain penelitian adalah true experimental-post test only control group, 90 embrio zebrafish dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok AlCl3 50 μM, kelompok AlCl3 ditambah pegagan 1,25 μg/mL, 2,5 μg/mL, dan 5 μg/mL, perlakuan diberikan mulai 2-72 hpf (hour post fertilization), kemudian diukur aktivitas lokomotornya pada usia 4-6 dpf (day post fertilization) dengan cara menghitung pergerakan larva melewati garis kemudian membuat pola pergerakannya dengan menggunakan ImageJ. Pada usia 6 dpf diperiksa ekspresi DRD1 dan DRD2 dengan metode Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) kemudian di kuantifikasi dengan Gel Doc. Penelitian menghasilkan bahwa paparan AlCl3 menyebabkan terjadinya penurunan ekspresi DRD1 yang tidak berbeda signifikan (p > 0.05) antar kelompok, namun terdapat kecenderungan kelompok yang dipapar AlCl3 memiliki rerata paling rendah bila dibandingkan kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan. Pemberian ekstrak etanolik pegagan dengan konsentrasi berbeda membuktikan bahwa semakin tinggi konsentrasi pegagan, semakin meningkat ekspresi DRD1. Sebaliknya akibat paparan AlCl3 menyebabkan peningkatan ekspresi DRD2 yang tidak berbeda signifikan (p > 0.05) antar kelompok, namun terdapat kecenderungan kelompok yang dipapar AlCl3 memiliki rerata paling tinggi bila dibandingkan kelompok lain. Pemberian ekstrak etanolik pegagan dengan konsentrasi berbeda membuktikan bahwa semakin tinggi konsentrasi pegagan semakin menurunkan ekspresi DRD2. Aktivitas lokomotor menunjukkan adanya perbedaan signifikan (p < 0.05), pemberian ekstrak etanolik pegagan meningkatkan aktivitas lokomotor seiring peningkatan konsentrasi. Korelasi Spearman antara ekspresi DRD1 dengan ekspresi DRD2 menunjukkan hubungan berlawanan (negatif) sangat kuat (1.000), artinya semakin tinggi ekspresi DRD1 maka semakin rendah ekspresi DRD2. Ekspresi DRD1 dengan aktivitas lokomotor menunjukkan hubungan searah (positif) sangat kuat (1.000), artinya semakin tinggi ekspresi DRD1 maka aktivitas lokomotor semakin meningkat. Ekspresi DRD2 dengan aktivitas lokomotor menunjukkan hubungan berlawanan (negatif) sangat kuat, artinya semakin tinggi ekspresi DRD2 maka aktivitas lokomotor semakin menurun. Kesimpulan pada penelitian ini adalah ekstrak etanolik pegagan (Centella asiatica) dapat meningkatkan ekspresi DRD1, menurunkan ekspresi DRD2, dan meningkatkan aktivitas lokomotor pada embrio zebrafish yang dipapar AlCl3