Pengaruh terapi kombinasi 5-Fluorouracil dan ekstrak etanol benalu mangga (Dendrophthoe pentandra L.Miq) terhadap siklus sel dan p21 pada sel HeLa

Kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua pada wanita di dunia, yang disebabkan karena infeksi HPV dengan prevalensi terbanyak HPV tipe 16 dan 18. Perkembangan sel kanker sangat dipengaruhi oleh siklus sel dalam tubuh seseorang. Dalam siklus sel terdapat beberapa enzim yang berperan, terutama siklin, Cdk, dan Cdk inhibitor yang salah satunya adalah p21. Pembelahan sel yang tepat juga dikendalikan oleh adanya check point yang menemukan adanya kesalahan dalam proses dan menginduksi siklus sel arrest terutama dengan menghambat Cdks tertentu sampai perbaikan selesai. Apabila terjadi gangguan dalam siklus sel ini, maka akan terjadi proliferasi sel yang berlebihan. 5-Fluorouracil merupakan obat anti kanker, ditetapkan sebagai salah satu obat antikanker yang paling umum digunakan dan telah dimasukkan ke dalam berbagai program terapi, baik sendiri atau dalam kombinasi dengan obat lain. Benalu Mangga (Dendrophthoe pentandra L.Miq) berpotensi sebagai agen anti kanker karena mengandung kuersetin. Kadar kuersetin benalu mangga lebih tinggi daripada benalu teh. Kuersetin dapat berperan sebagai “chemosensitizer” untuk meningkatkan khasiat 5-Fu pada sel kanker. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi kombinasi 5-Fluorouracil dan ekstrak etanol benalu mangga dalam menghambat proliferasi sel HeLa melalui penurunan fase G2/M siklus sel dan peningkatan persentase p21. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan pendekatan post test only control group design yang dikerjakan di Laboratorium Biomedik dan Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang secara in vitro. Penelitian menggunakan kultur sel HeLa yang dibagi menjadi 6 kelompok yaitu 1. Kontrol negatif (tidak diberi perlakuan), 2. Kontrol positif (5-Fu 5 μg/ml), 3. 5-Fu 5 μg/ml + ekstrak benalu mangga 12,5 μg/ml, 4. 5-Fu 5 μg/ml + ekstrak benalu mangga 25 μg/ml, 5. 5-Fu 5 μg/ml + ekstrak benalu mangga 50 μg/ml, 6. Ekstrak benalu mangga 50 μg/ml,dengan empat kali pengulangan. Setelah diinkubasi 24 jam kemudian dilakukan pemeriksaan siklus sel dan persentase p21 dengan metode flow cytometry. Uji normalitas data menunjukkan bahwa data persentase sel di fase G2/M dan persentase p21 sel HeLa terbukti berdistribusi normal (p value > 0,05). Uji perbandingan berganda menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna rerata persentase G2/M dan p21 antara kelompok positif yang hanya diberi 5-Fu dengan kelompok perlakuan yang diberikan terapi kombinasi 5-Fu dengan eksrak etanol benalu mangga berbagai dosis, baik dengan dosis 12,5 μg/ml, 25 μg/ml, maupun dosis 50 μg/ml. Hal ini berarti bahwa ekstrak etanol benalu mangga mampu meningkatkan efektifitas 5-Fu dengan menurunkan persentase sel di fase G2/M serta meningkatkan persentase p21 pada sel HeLa. Pemberian terapi 5-Fu dapat menghambat enzim thymidylate synthase yang menyebabkan terhentinya sintesis DNA sehingga terjadi fase S arrest. Kombinasi dengan ekstrak etanol benalu mangga yang diketahui mengandung flavonoid kuersetin dapat meningkatkan efektifitas 5-Fu dengan menurunkan proliferasi sel melalui jalur PI3K/Akt. Dengan demikian kombinasi 5-Fu sinergis dengan ekstrak etanol benalu mangga dalam menurunkan persentase sel pada fase G2/M. 5-Fu dapat menginduksi penghentian siklus sel tanpa melibatkan peran p53, tetapi dengan peningkatan ekspresi p21 dan pRb. Peningkatan p21 akan menghambat siklus sel melalui penghambatan siklin-CDK. Proliferasi sel selain dapat dihambat melalui interaksi siklin-CDK, juga dapat dihambat melalui aktivasi p21 yang berinteraksi dengan PCNA, sehingga PCNA terhambat sehingga dapat terjadinya DNA repair. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa efektifitas 5-Fu dalam meningkatkan persentase p21 dapat ditingkatkan melalui terapi kombinasi dengan ekstrak etanol benalu mangga. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terapi kombinasi 5-Flourouracil dan ekstrak etanol benalu mangga dapat menurunkan siklus sel di fase G2/M serta dapat meningkatkan persentase p21 pada sel HeLa dengan dosis ekstrak benalu mangga yang efektif 50 μg/ml